Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Impor 30 Bus Listrik Buatan Jepang untuk Bandung

Kompas.com - 17/06/2014, 08:04 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS. com - Pemerintah Kota Bandung menambah dan memodernisasi armada transportasi umum. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengungkapkan ada sebanyak 30 bus listrik siap diimpor dari Jepang.

“Tahun ini kalau tidak ada halangan kita akan membeli bus listrik. Jadi semua bus kota di  Bandung akan menggunakan bus listrik. Sementara karena pasar di Indonesia belum ada, maka kita pakai saja produk dari Jepang,” kata Ridwan, di Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Senin (16/6/2014).

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan,  bus-bus tersebut sangat efisien karena tidak perlu menggunakan bahan bakar minyak (BBM). “Kecanggihannya bisa di-charge di tiap halte bus,” kata dia.

Ke depan, Emil berharap setiap halte bus yang di Kota Bandung yang masuk dalam rute bus kota  akan dilengkapi dengan mesin charge untuk bus listrik. Meski demikian, Emil mengakui hal tersebut perlu diperhatikan secara seksama terutama soal anggaran. Sebab, bus listrik dan mesin charge di jual terpisah.

“Jadi nanti di tiap halte bus atapnya ada mesin charge. Jadi kalau busnya naikan penumpang satu menit dia berhenti sambil mengisi baterai,” ungkapnya.

Sementara itu, Emil menargetkan sebanyak 500 unit bus listrik Jepang bisa terbeli selama masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota. Namun, APBD Kota Bandung hanya mampu menutup sebanyak 150 bus. Per unit bus listrik, kata Emil, harganya di atas satu miliar rupiah.

”Mimpi kita 500 bus tapi anggaran kita mampunya per tahun hanya 30 bus, masih tekor 350. Maka ini akan kita push ke provinsi (Pemprov Jabar),” kata Ridwan.

Selain untuk bus kota yang sifatnya komersil, beberapa bus listrik itu rencananya juga akan dialokasikan untuk bus sekolah gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com