Selesai memimpin shalat, Said memberikan sambutan mewakili Nahdlyin, sebutan warga Nahdlatul Ulama. Said menyampaikan rasa belasungkawa terdalamnya terhadap kepergian sosok yang disebutnya sebagai guru umat ini.
KH Idris Marzuki merupakan anggota mustasyar atau dewan penasehat PBNU. Sosok pribadi almarhum, lanjut Said, adalah figur yang kokoh dalam jalan kebenaran.
"Beliau kalau sudah menjalankan sesuatu yang diyakini benar, tidak peduli apapun komentar atau omongan orang," ujarnya.
Said juga menyampaikan pernah menimba ilmu kepada almarhum selama hampir 4,5 setengah, yaitu terakhir tahun 1971. Oleh sebab itu, dia merasa kehilangan dengan sosok guru ini.
"Jelek-jelek begini saya pernah menimba ilmu kepada beliau dan (saya sekarang) atas barokah beliau (almarhum)," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pengasuh pesantren Lirboyo itu meninggal di RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin (9/6/2014). Hingga saat ini, jenazahnya masih disemayamkan di masjid komplek Lirboyo.
Ribuan pelayat masih terus berdatangan untuk memberi hormat. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga pada pukul 20.00 Wib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.