Menurut Karnadi, truk bermuatan pasir itu dalam perjalanan dari Magelang menuju Ambarawa, saat terlibat kecelakaan. Dia mengatakan masalah pada truknya dia rasakan begitu memasuki kawasan Bedono, di sekitar resto Kofi Efa.
Beberapa kali diinjak, tutur Karnadi, rem tak berfungsi. “Waktu itu berjalan kecepatan sekitar 30 kilometer per jam. Sampai di dekat warung-warung itu saya merasa remnya sudah mulai tidak berfungsi lalu truk terus melaju," aku dia di Kantor Satlantas Ambarawa, Minggu.
Saat itu, lanjut Karnadi, dia berupaya membanting setir ke kanan, memasuki jalur jalan yang berlawanan arah. "Rencana akan saya tabrakkan ke tebing. Tapi dari arah depan ada mobil, akhirnya saya banting lagi ke kiri dan nabrak mobil serta sepeda motor, terus saya tidak ingat lagi. Saya tidak ingat nabrak berapa mobil dan motor.”
Dengan kondisi tersebut, Karnadi mengaku panik. Truknya pun sudah tak bisa dikendalikan. Kendaraannya pun menabrak beberapa sepeda motor yang berjalan satu arah dengan truknya menuju Ambarawa. Tak hanya itu, truknya menyeret beberapa sepeda motor tersebut terjun ke jurang di tepi jalan.
Sebelum masuk ke jurang, truk sempat menabrak mobil Xenia putih hingga mobil terdorong menabrak bus dan beruntun menabrak truk pasir yang ada di depan bus Safari Darma Raya.
“Saya berada persis di depan Xenia putih. Begitu mobil itu ditabrak lalu menabrak bodi belakang bus saya hingga bus yang saya sopiri ini menabrak truk di depan," kata sopir bus Safari Darma Raya, Edi Istiana. "Saya sempat lihat di spion, truk itu banting ke kanan dan masuk menabrak mobil dan motor," ujar warga Parakan, Temanggung ini.
Kecelakaan ini mengakibatkan setidaknya empat orang meninggal di lokasi kejadian. Seorang balita diperkirakan juga menjadi menjadi korban meninggal selain keempat orang tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.