Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiksa Majikan di Singapura, TKW Kunaenah Pulang dengan Kaki Patah

Kompas.com - 08/06/2014, 18:55 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis


BREBES, KOMPAS.com
 — Nasib malang dialami Kunaenah (25), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Cikuya, Banjarharjo, Brebes, Jawa Tengah. Kunaenah pulang dari Singapura, Selasa (4/6/2014) lalu, dengan kaki kanan yang patah karena dianiaya majikannya.

Korban yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga kini tak bisa berjalan serta mengalami depresi berat akibat kejadian yang dialaminya.

Pramuji, paman korban saat membawa Kunaenah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes mengatakan, saat ini Khunaenah belum bisa berbicara seperti layaknya orang normal semenjak kepulangannya dengan menggunakan bus umum dari bandara.

"Padahal saat berangkat ke Singapura, April lalu, kondisinya sehat. Saat ini, tidak bisa berjalan karena patah tulang kaki kanan dan banyak bercak hitam di punggung diduga karena bekas luka dianiaya," ujarnya, Minggu (8/6/2014).

Menurut Pramuji, keponakannya itu sempat bercerita bahwa dirinya disiksa oleh anak laki-laki majikannya. Namun, Khunaenah tidak menjelaskan secara pasti penyebab dirinya disiksa.

Koordinator Formigrant Indonesia, Jamaludin, mengungkapkan, korban dipulangkan dalam keadaan telantar karena tidak terdeteksi saat berada di Bandara Soekarno Hatta. Bahkan Kunaenah pulang dengan naik bus umum sendirian dari bandara tanpa pendampingan.

"Seharusnya di bandara terminal II itu kan ada ruang khusus TKI sehingga apabila ada TKI yang bermasalah dapat terdeteksi, namun bisa sampai tidak diketahui oleh BNP2TKI," kata Jamaludin.

Formigrant saat ini sudah menghubungi PJTKI PT Sumber Kencana Sejahtera yang beralamat di Kranggan, Jakarta, yang memberangkatkan Kunaenah agar hak-haknya seperti gaji bisa didapat.

"Lagi-lagi buruh migran kita mengalami penganiayaan, kami berharap pemerintah bisa menggugat majikan tempat korban bekerja agar tidak terulang lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com