Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Salah Satu Alasannya, Prabowo Tak Mau Didikte Asing

Kompas.com - 05/06/2014, 19:36 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Ketua Tim Pemenangan Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengawali kampanye nasional untuk pasangan tersebut di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (5/6/2014).

Mahfud melakukan kampanye dialogis di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dimas Kanjeng Taat Pribadi menghadirkan sekitar 5.000 santrinya.

Mahfud tak sendirian ke padepokan tersebut. Dia ditemani Marwah Daud Ibrahim, sejumlah pengurus partai koalisi, dan rombongan. Sedikitnya, Mahfud dua kali membaca selawat yang diikuti ribuan santri padepokan yang hadir saat berorasi.

Sebelum Mahfud berorasi, santri juga mendeklarasikan dukungannya kepada capres Prabowo. Dalam deklarasi itu, tampak hadir puluhan kiai dan ulama, yang mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam orasinya, Mahfud mengajak masyarakat agar jangan mau dibohongi dalam memilih pemimpin. Capres yang dipilih harus sesuai dengan logika yang benar.

"Salah satu alasan kita mendukung Pak Prabowo karena Prabowo tidak mau didikte asing. Prabowo bukan anti-asing karena Indonesia termasuk bagian dari negara di dunia. Namun, jika asing mendiktenya, mencuri dan merampas kekayaan negara, maka Prabowo tidak takut menghadapi pihak asing," tandasnya.

Mahfud mengatakan, capres Jokowi juga baik. Namun, menurut dia, hanya Prabowo yang merupakan capres terbaik. Oleh karena itu, capres terbaiklah yang harus dipilih.

"Prabowo juga akan memperhatikan kaum Muslimin, terutama warga NU. Jangan khawatir bila Prabowo yang menjadi pemimpin lima tahun ke depan," tambahnya.

Mahfud juga yakin, pihaknya akan meraup 64 persen di Jatim. Di samping karena basis NU, dukungan kepada Prabowo juga datang dari ulama dan pesantren, seperti Ponpes Sidogiri, Ponpes Zainul Hasan Genggong, serta sejumlah daerah di Tapal Kuda dan Matraman.

Mahfud juga ditanya mengapa ia melawan PKB, mengingat dia sempat akan dicapreskan oleh partai tersebut. "Saya bukan melawan PKB, saya melawan Jokowi-JK. Saya kan tim sukses Prabowo-Hatta."

Sementara itu, dalam orasinya, Marwah Daud Ibrahim menghidupkan suasana saat dia meyanyikan lagu "Garuda di Dadaku", yang kemudian mengalami perubahan lirik.

"Garuda di dadaku. Prabowo presidenku, ku yakin nomor satu pasti menaaaaang," teriak Marwah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com