Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Dua Capres Belum Sentuh Isu Kebencanaan

Kompas.com - 05/06/2014, 18:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) mengingatkan dua pasangan capres-cawapres, yakni Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta untuk memasukkan isu-isu kebencanaan dalam program pembangunan yang dikampanyekan. Ini karena ada 500 daerah di Indonesia yang belum bebas dari ancaman bencana.

Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB, Lilik Kurniawan, mengaku sudah mendengar program kerja kedua pasangan capres-cawapres. Namun tidak ada satupun yang mengambil isu kebencanaan sebagai salah satu program pembangunan yang ditawarkan lima tahun ke depan.

"Sebenarnya, kami sudah berkirim surat kepada dua capres itu agar memasukkan penanggulangan kebencanan dalam program kerja yang diusungnya. Namun, saya melihat kok tidak ada sampai sekarang," ujarnya kepada wartawan seusai menutup Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Riset Kebencanaan 2014 di Surabaya, Kamis (5/6/2014).

Program calon pemimpin tentang kebencanaan dinilai Lilik sangat penting, mengingat Indonesia berada di negara rawan bencana. Pihak BNPB memiliki indeks risiko bencana Indonesia. Hampir di 500 kabupaten/kota, tidak ada satupun yang benar-benar bebas dari bencana.

"Kalau tidak kena tsunami, kena longsor. Kalau tidak kena gunung meletus, kena banjir dan seterusnya, dan kerugian yang dialami sangat besar. Makanya, kami perlu ingatkan pasangan capres-cawapres untuk juga mengampanyekan program kebencanaannya," tambah Lilik.

Berdasarkan indeks bencana 2013, tercatat ada 205 juta jiwa yang terancam jiwanya akibat bencana alam. Dalam satu dekade, bencana yang terjadi di Indonesia meningkat. Terdapat 11.274 kejadian bencana dan menewaskan 193.240 orang dengan kerugian sebesar Rp 420 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com