Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Jajan Rp 3 Juta untuk Bocah yang Berjuang Hidupi Ibu yang Lumpuh

Kompas.com - 01/06/2014, 11:13 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com --
Demi membantu meringankan kesulitan ekonomi rekannya, para siswa SMP Negeri 1 Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengumpulkan uang jajan mereka, Sabtu (31/5/2014). Dana yang terkumpul hingga lebih dari Rp 3 juta itu dipakai untuk mengontrak rumah bagi dua bocah yang mengurus ibunya yang lumpuh.

Ayu Ramayanti (13) dan adiknya, Hafid (10), asal Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Wononomulyo, Polewali Mandar, mengurus ibunya, Appung (37), sambil bersekolah dan mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.

Selama ini mereka tinggal berpindah-pindah sesuai dengan belas kasihan warga karena tak punya rumah. Mereka juga disokong oleh bantuan warga yang prihatin dengan memberi bantuan, seperti beras dan peralatan dapur. Terakhir, mereka harus meninggalkan rumah tempat menumpang selama ini karena pemilik rumah akan merenovasi rumahnya.

Kedua kakak beradik itu bahkan nyaris putus sekolah. Ayu dan Hafid sendiri sempat berkali-kali mengajukan permohonan berhenti dari sekolahnya karena lelah menjalani kehidupan sebagai anak yang harus bersekolah dan bekerja hingga malam hari.

Ayu sendiri pernah mengeluh kelelahan karena nyaris tak punya waktu beristirahat. Selain mengurus keperluan ibunya di rumah, seperti memandikan, memapah ibunya ke kamar mandi untuk buang air, dan memasak, dia harus bersekolah hingga siang hari.

Setelah pulang sekolah, dia mengaku masih harus bekerja sebagai penjual satai di sebuah warung kaki lima hingga malam hari. Setiap hari, Ayu mendapat upah Rp 10.000 hingga Rp 15.000, tergantung ramainya pengunjung warung.

Ayu baru bisa pulang ke rumah sekitar pukul 22.00 Wita.

Sebelumnya diberitakan, Ayu dan Hafid berjuang menghidupi ibunya yang lumpuh akibat tindak kekerasan majikannya. Mereka sering kali bolos sekolah karena harus membawa ibunya menjalani terapi di sebuah puskesmas terdekat.

Oleh karena itu, para siswa dan guru di tempat sekolah mereka ingin ikut turun tangan.

Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wonomulyo, Muh Asse Arfah, mengatakan, para guru dan siswa di sekolah terketuk hatinya setelah Ayu menceritakan kondisi keluarganya.

Pihak sekolah mencatat, Ayu beberapa kali minta berhenti lantaran tak sanggup berkonsentrasi di sekolah.

“Pihak guru baru tahu setelah menginterogasi Ayu soal alasan permintaan berhenti sekolah. Belakangan sekolah baru tahu kalau kondisi kehidupan yang bersangkutan memprihatinkan. Ia sekolah, tapi juga bertanggung jawab mencari nafkah dan mengurus kebutuhan ibunya sepanjang hari,” ujarnya.

Selain untuk mengontrak rumah, uang sumbangan siswa dan guru itu akan digunakan untuk biaya terapi ibu Ayu dan Hafid, serta biaya makan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com