Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borobudur Jadi Kawasan Strategi Nasional Budaya Pertama di Indonesia

Kompas.com - 30/05/2014, 17:42 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Candi Borobudur akan segera menjadi Kawasan Strategis Nasional Berbasis Budaya pertama di Indonesia. Nantinya, pengelolaan kawasan Candi Borobudur akan ditangani oleh badan pengelola tertentu.

Direktur Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan menjelaskan, rancangan kawasan strategi nasional itu ditujukan untuk melindungi kawasan cagar budaya dan pengembangannya.

"Harapan kami rencana ini akan selesai pada tahun 2014 ini. Saat ini, kami sudah mengajukan dua Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai Cagar Budaya dan Museum. Bulan Juni nanti draft RPP mudah-mudahan segera masuk ke tangan Presiden," katanya seusai acara Lokakarya Pengelolaan Cagar Budaya Candi Borobudur di kantor Balai Konservasi Borobudur, Rabu (28/5/2014).

Menurut Kacung, sembari menunggu proses persetujuan RPP menjadi sebuah peraturan pemerintah, pihaknya sembari menyiapkan badan pengelola Candi Borobudur.

Badan Pengelola itu, lanjutnya, akan terdiri dari Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, Pemkab, dan sejumlah Badan Usaha termasuk BUMN.

Adapun zonasi di Candi Borobudur, akan tetap ada. Namun, bukan hanya menjadi tanggung jawab secara parsial antara Pemkab setempat, PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), dan Balai Konservasi Borobudur (BKB).

Karena, menurutnya, hingga saat ini pembagian zonasi di Borobudur membuat tanggung jawab pengelolaan tidak sinkron antara Pemkab setempat, PT TWCB, dan BKB.

Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Laily Prihatiningtyas mengatakan, adanya badan pengelola kawasan Borobudur itu merupakan amanat undang-undang pengelolaan cagar budaya.

Hingga kini RPP juga belum final untuk badan pengelola itu.

Dia juga menyinggung protes masyarakat di sekitar Candi Borobudur yang merasa tidak menerima keuntungan dan dampak dari Borobudur mungkin terjadi karena faktor kurangnya komunikasi.

Tokoh ulama di Kabupaten Magelang, M Yusuf Chudlory menambahkan, pengelolaan yang baik di Candi Borobudur akan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.

Dia juga mengusulkan selain dikelola dengan baik, Borobudur nantinya juga akan lebih baik jika umat Buddha diberikan kesempatan untuk beribadah satu kali seminggu di Candi Borobudur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com