Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PWNU Jatim Sesalkan PKB Tak "Minta Restu" Sebelum Dukung Jokowi

Kompas.com - 30/05/2014, 07:33 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Miftahul Akhyar, menyesalkan Partai Kebangkitan Bangsa tak bermusyawarah dengan para ulama di Jawa Timur sebelum memutuskan mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Saya tidak tahu hitung-hitungannya seperti apa sehingga PKB menyatakan dukungan kepada Jokowi-JK. Seharusnya ada musyawarah dulu dengan para ulama sebelum menjatuhkan pilihan," kata Akhyar di Pamekasan, Kamis (29/5/2014). Padahal, ujar dia, PKB seharusnya merupakan rumah aspirasi bagi warga Nahdlatul Ulama.

Ulama Jawa Timur, imbuh Akhyar, menyatakan tegas belum mengarahkan dukungan kepada bakal calon presiden mana pun. Untuk menentukan pilihan, kata dia, ulama harus sepakat, sesuai dengan kriteria yang sudah disebutkan dalam fiqih siyasah.

Meski demikian, lanjut Akhyar, para ulama sudah memiliki pandangan mengenai bakal calon presiden yang memenuhi kriteria fiqih itu. Menurut dia, kriteria mendasar untuk menjadi pemimpin umat, baik presiden, wakil rakyat, maupun pemimpin lainnya, adalah berakidah Islam, dengan alasan bahwa NU sudah tegas mengharamkan pemimpin yang tak seakidah.

Akhyar mengatakan, ketegasan sikap tersebut sudah disampaikan dalam Muktamar ke-60 NU pada tahun lalu. "Mestinya pemimpin itu harus seakidah dengan ulama, tetapi sekarang banyak yang sudah lupa," tandasnya.

Terkait dukungan dari sebagian ulama NU kepada pasangan Jokowi-Kalla, Miftahul Akhyar belum mau mengikuti secara kelembagaan. Pasalnya, NU adalah pembantu ulama, dan elite NU adalah ulama. Oleh karena itu, dia belum mau mengarahkan dukungan kepada kandidat tertentu secara kelembagaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com