Tangan patung-patung tersebut diberi berbagai jenis perabotan rumah tangga seperti piring, kipas angin, panci, dan sebagainya.
Pameran patung berjudul "Survivor" karya seniman rupa Dadang Christanto itu sengaja dipajang di kolam lumpur, tepatnya di sekitar tanggul Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, dalam rangka memperingati delapan tahun bencana Lumpur Lapindo, setiap 29 Mei.
Melalui media patung tersebut, Dadang menggambarkan bahwa betapa korban lumpur Porong masih bertahan hidup, meskipun "harusnya" mereka sudah mati karena bencana lumpur sudah memakan habis semua sisi kehidupan.
"Ini juga sebagai gambaran optimisme mereka, dengan hidup seadanya, tetap menunggu pihak yang berkewajiban mengganti rugi hak-haknya," kata Dadang.
Melalui patung tersebut, dia juga berharap agar pihak yang berkewajiban segera melunasi ganti kerugian dan hak korban lumpur porong. Sampai saat ini, pembayaran ganti kerugian terhadap warga di wilayah Peta Area Terdampak (PAT) belum dilunasi kepada 3.000 warga, dengan jumlah total nominal sekitar Rp 786 miliar.
Sementara itu, pembayaran ganti rugi perusahaan yang belum dibayar sejumlah 25 perusahaan, dengan nominal Rp 125 miliar.
Pameran patung "Survivor" itu adalah pembuka rangkaian peringatan delapan tahun Lumpur Porong. Nanti malam peringatan akan dilanjutkan dengan acara malam budaya dan renungan warga korban lumpur di atas tanggul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.