Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Perusak Rumah Kades, Seorang Warga Tertembak

Kompas.com - 27/05/2014, 18:27 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Khoirul Fauzun (29), seorang warga Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami luka tembak di bagian wajah saat polisi melakukan penggerebekan terduga pelaku perusakan rumah kepala desa setempat, Selasa (27/5/2014) dini hari.

Khoirul tertembak di pipi sebelah kiri bawah hidung tembus hingga pelipis sebelah kanan. Saat ini dia masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS Bhayangkara Kota Kediri.

"Sekarang kondisinya sudah siuman tapi masih lemah. Dia juga masih akan menjalani beberapa pemeriksaan medis lainnya," kata Adi Wibowo, pengacara Khoirul, Selasa.

Tentang langkah hukum, Adi Wibowo menambahkan, pihaknya masih belum dapat menentukan tuntutan kongkrit karena masih menunggu perkembangan perkara serta kesehatan kliennya.

"Saat ini masih menunggu langkah-langkah para pihak," katanya.

Sementara itu, Kepala Polres Kediri Kota, Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya juga masih melakukan langkah-langkah strategis menyusul adanya warga yang tertembak itu. Kasusnya, kata dia, saat ini sudah ditangani oleh Propam.

"Sudah dibentuk tim khusus untuk menanganinya. Semuanya masih dipelajari duduk perkaranya," kata Kapolres Kediri Kota yang juga mempunyai kewenangan terhadap beberapa wilayah Kabupaten Kediri sebagai imbas pemekaran wilayah kepolisian.

Kapolres menambahkan, penangkapan tersebut merupakan langkah penegakan hukum terhadap tindak pidana perusakan rumah Kades Woko Nuryanto, Senin (26/5/2014) siang.

Khoirul Fauzun sendiri merupakan satu dari lima orang yang diindikasikan menjadi pelaku perusakan rumah kades tersebut. Saat ini, para warga yang ditangkap sudah dinaikkan statusnya menjadi tersangka.

Sementara perusakan tersebut merupakan buntut dari kekecewaan massa yang berunjuk rasa menuntut Kades Woko mundur karena dianggap berselingkuh. Namun aspirasinya tidak ditanggapi hingga menimbulkan aksi anarkistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com