Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Thailand Serukan Perdamaian dari Borobudur

Kompas.com - 24/05/2014, 17:07 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Gejolak yang terjadi di Thailand, tidak membuat warganya berhenti belajar dan berkarya bahkan hingga ke luar negeri. Seperti dilakukan oleh 14 seniman asal negeri gajah putih itu yang menyempatkan diri belajar tentang seni di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Mereka bergabung dengan puluhan seniman dari Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) menciptakan berbagai karya seni rupa berupa lukisan, di Limanjawi Art House, Dusun Tingal Kulon, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat kemarin.

Meski berbeda aliran, ada ekspresionalisme, dadalisme dan lainnya, namun semua karya lukis mereka memiliki satu tema yakni perdamaian. Watanot Tongateja, salah satu seniman Thailand itu, mengaku senang bisa belajar tentang seni di Candi Borobudur.

Kedatangannya ke Borobudur merupakan salah satu rangkaian persiapan kegiatan workshop di Bentara Budaya, Yogyakarta. “Kami senang berada di sini(Magelang). Damai, orang-orangnya sangat bersahabat dan terbuka menerima kami. Apalagi kami diajak ke Candi Borobudur dan bertemu dengan seniman-seniman di sekitarnya,” papar Watanot.

Selain belajar seni, kata Watanot, dirinya dan kawan-kawannya bisa sekaligus tukar pengalaman dan beribadah di candi Buddha terbesar di dunia itu. Umar Khusaeni, seniman KSBI mengaku senang dan tak mengira akan mendapat kunjungan para seniman Thailand itu.

Ia pun mengaku terbuka dengan siapapun yang ingin belajar dan tukar pengalaman tentang seni dan budaya di Borobudur. “Kami senang mendapat kunjungan ini. Kami bisa belajar dan tukar pengalaman dengan mereka. Kami juga dapat melukis bersama,” ungkap Umar, yang juga pemilik Limanjawi Art House Borobudur.

Umar menuturkan, karya lukisan yang dibuat oleh kolaborasi seniman Thailand dan KSBI mengangkat tema perdamaian. Mengingat saat ini, negeri Seribu Pagoda itu sedang mengalami krisis politik yang berujung kudeta pemerintahan oleh militer setempat.

“Kami berharap karya kami ini menginspirasi para pimpinan Negara Thailand untuk segera berdamai,” tutur Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com