Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gang Dolly Ditutup, Jembrana Antisipasi Eksodus Pekerja Seks

Kompas.com - 22/05/2014, 17:53 WIB
NEGARA, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, mengantisipasi eksodus pekerja seks komersial (PSK) dari lokalisasi pelacuran Dolly, Surabaya, yang beberapa saat ke depan akan ditutup.

"Antisipasi tentu kami lakukan, khususnya di tempat-tempat hiburan malam yang ada di sini. Kami akan tingkatkan operasi kependudukan," kata Kepala Kantor Satpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budi, di Negara, Kamis (22/5/2014).

Menurut Budi, saat Dolly ditutup, bisa saja PSK yang ada di sana bereksodus ke daerah lain, termasuk Kabupaten Jembrana, mengingat jarak yang relatif dekat.

Peningkatan operasi kependudukan, menurut Budi, akan dilakukan di tempat hiburan malam, kos, hingga penginapan, serta tempat lain yang terindikasi bakal ada kegiatan prostitusi.

"Kami juga akan minta kepala dusun untuk mendata seluruh penduduk baru yang datang, dan mewajibkan mereka memegang Surat Keterangan Tinggal Sementara atau SKTS," ujarnya.

Tindakan yang akan dilakukan terhadap pendatang yang melanggar adalah dengan mengembalikan mereka ke daerah asal.

Kekhawatiran terhadap eksodus penghuni Dolly juga disampaikan aktivis LSM Forkot Jembrana, Nur Hariri, yang mengatakan, kondisi ini potensial memicu penularan HIV/AIDS. Agar mereka tidak menyebar di Jembrana, ia meminta institusi terkait untuk segera melakukan operasi di wilayah yang rawan menjadi persinggahan PSK.

"Antisipasi dengan melakukan operasi sejak dini harus dilakukan, agar tempat-tempat prostitusi di Jembrana tidak bisa berkembang. Kalau dibiarkan, sehingga berkembang menjadi besar, lebih sulit menertibkannya," kata dia.

Nur mengakui, menghilangkan penyakit masyarakat tersebut sangat sulit, tetapi dengan tindakan yang tegas, bisa meminimalisasi, sehingga tidak menyebar lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com