Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KH Salahuddin Wahid: Suara NU Tidak Bisa Diprediksi

Kompas.com - 21/05/2014, 18:49 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Tokoh Nadhlatul Ulama KH Salahuddin Wahid angkat suara soal kemungkinan pecahnya suara Nahdliyin dalam pemilihan presiden mendatang.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, tersebut mengatakan suara NU tidak bisa diprediksi, memihak Jokowi atau Prabowo.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Sholah itu, secara struktural maupun kultural, warga NU tidak bisa dipaksa memilih calon tertentu. Warga NU dibebaskan memilih calon yang dikehendaki.

“Suara warga NU tidak bisa diprediksi. Di dua kubu ada tokoh NU semuanya. Di Kubu Pak Jokowi ada Ibu Khofifah Indar Parawansa, As’ad Ali dan juga dari PKB sendiri. Sementara pihak Prabowo juga ada Pak Mahfud MD dan Pak Said Aqil Siradj (Ketua Umum PB NU). Jadi, tak bisa dipastikan,” kata Gus Sholah usai memberikan seminar Kebangsaan di Semarang, Rabu (21/5/2014).

Adik mendiang KH Abdurrahman Wahid itu menambahkan, secara struktural posisi Jusuf Kalla adalah tokoh NU. Dia masuk dalam anggota Musytasar (Dewan Pertimbangan). Meskipun demikian, lanjut Gus Sholah, hal itu tidak bisa jadi pertimbangan bahwa warga NU harus memilih Pak JK.

Keterwakilan JK juga tidak bisa disamakan dengan sosok KH Hazim Muzadi ketika mendampingi Megawati dalam pertarungan Pilpres lalu, Gus Sholah memaparkan.

Menurut dia, ada banyak hal yang bisa mempengaruhi agar tokoh bisa merangkul suara NU. Salah satunya dengan mendekati kalangan Nahdliyin di akar rumput.

“Tergantung banyak hal. Tentunya masing-masing pihak akan berusaha meyakinkan warga NU. Itu yang nantinya menentukan, “ tambahnya.

“Jelas sekarang Jokowi unggul ada berapa persen. Jika Pilpres dilakukan sekarang, Jokowi pemenangnya. Tapi sekarang grafiknya Prabowo naik, tren Jokowi tetap,” pungkas mantan calon presiden Wiranto saat Pilpres 2004 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com