Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Aktivitas Gunung Merapi Segera Dievaluasi Lagi...

Kompas.com - 21/05/2014, 07:35 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Subandrio, menyatakan aktivitas vulkanis Gunung Merapi cenderung menurun dalam beberapa hari terakhir. Status aktivitas gunung ini masih "Waspada" tetapi akan segera ada evaluasi.

“Dentuman-dentuman dan suara gemuruh sudah tidak terdengar dari puncak Merapi beberapa hari terakhir. Aktivitas kegempaan juga relatif menurun, hanya gempa tektonik lokal dan multifase, sedangkan gempa-gempa yang lain tidak ada,” urai Subandrio, seusai mengisi sosialiasi kondisi terkini gunung Merapi kepada pajabat di lingkungan Pemda Kabupaten Magelang, Selasa (20/5/2014).

Kendati demikian, Subadrio belum dapat menyimpulkan apakah level aktivitas gunung yang lokasinya berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan diturunkan kembali menjadi "Normal" ataukah "Siaga". "Secepatnya akan kami evaluasi."

Sejak letusan terakhir pada 2010 hingga sekarang, papar Subandrio, tidak ada indikasi pergerakan magma yang naik ke permukaan. Menurut dia, aktivitas yang terpantau sejauh ini hanya embusan gas yang tidak membahayakan walaupun beracun, selama masyarakat menjaga jarak minimal satu kilometer dari puncak Gunung Merapi.

“Gas yang keluar cenderung naik ke atas, sampai ke atmosfer gas akan menjadi netral sehingga ralatif tidak berbahaya,” tutur Subandrio. Pelepasan gas ini, kata dia, adalah pemicu letusan-letusan minor yang terjadi selama beberapa waktu lalu. Letusan minor ini, imbuh dia, bukan dipicu aktivitas magma melainkan bentuk aktivitas permukaan saja.

“Jadi, di bawah permukaan itu bukan material magma baru, meskipun pijar. Proses keluarnya material lama yang pijar dari dalam Merapi kejadiannya hanya sebentar, maksimal 20 menit saja. Sedangkan keluarnya material magma baru prosesnya akan berlanjut sampai terjadinya awan panas dan kubah lava baru,” papar Subandrio.

Beberapa aktivitas tersebut, imbuh Subandrio, akan menjadi bahan evaluasi BPPTK terkait tingkat bahaya dari aktivitas gunung api teraktif di Indonesia ini. BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, tetapi pendakian ke puncak gunung ini tetap dilarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com