Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes, Pengumuman Peserta Lolos Seleksi Calon KPU via Telepon

Kompas.com - 20/05/2014, 20:14 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pengumuman 10 besar nama yang lolos sebagai calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Jawa Timur, melalui telepon, menuai protes dari berbagai kalangan, termasuk peserta seleksi.

Pasalnya, proses seleksi dilaksanakan tidak transparan dan nama-nama yang lolos dinilai sarat kepentingan politis.

Alfia Nuris, salah satu peserta seleksi calon anggota KPU Pamekasan mengatakan, tim seleksi (Timsel) tidak memiliki barometer yang jelas dalam menentukan peserta yang dinyatakan lolos. Barometernya hanya ujian tulis dan wawancara. Setelah itu, kemudian diumumkan 20 besar dan 10 besar.

"Saya menilai Timsel tidak transparan. Bahkan pengumuman nama yang lolos tidak disertai dengan hasil skor nilai hasil tes tulis dan tes wawancara," kata Nuris, Selasa (20/5/2014).

Mantan anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan ini menambahkan, nama-nama yang lolos 10 besar, jika dilihat dari kapasitas dan kapabilitasnya, masih jauh dibandingkan dengan yang tidak lolos.

Nuris mencontohkan, nama Muhlisin yang juga mantan pengacara Bupati Pamekasan Agus Kasiyanto adalah anggota KPU Pamekasan saat ini dan juga kandidat doktor ilmu hukum, tidak lolos.

"Antara yang tidak lolos dengan yang lolos bisa diadu keilmuannya secara terbuka. Ini untuk membuktikan kemampuan dan kapasitas calon anggota KPU ke depan," tandasnya.

Sorotan lainnya datang dari Direktur Raden Mas Celleng Institute (RMCI), Wazirul Jihad. Ia menilai, ada indikasi pengabaian terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas tahapan seleksi. Indikasi itu terbukti dengan tidak dipublikasikannya hasil penilaian seluruh tahapan seleksi. Bahkan, pada tahapan akhir, pengumuman tidak dibuka secara transparan kepada publik.

"Kami akan mempertanyakan kepada Timsel KPU tentang keluhan dan protes dari peserta seleksi. Jika terbukti adanya manipulasi, tidak profesional, tidak transparan dan tidak akuntabel, maka akan kami tempuh jalur hukum," ungkap Wazir.

Sementara itu, Zainullah, Ketua Timsel KPU Pamekasan ketika dikonfirmasi mengaku sudah melakukan prosedur sesuai petunjuk teknis dari KPU Jawa Timur. Ia belum paham transparansi seperti apa yang diinginkan peserta seleksi dan masyarakat.

"Dengan pemberitahuan kepada semua peserta seleksi, baik yang lolos ataupun yang tidak lolos sudah cukup transparan," ungkapnya melalui sambungan ponselnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com