Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Klaten-Gunung Kidul Dijaga Ketat

Kompas.com - 16/05/2014, 12:14 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Pascapenangkapan lima terduga teroris di wilayah Dukuh Sumber Wetan, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Kepolisian Resor Gunung Kidul memperketat pengawasan di wilayah perbatasan.

"Untuk mengantisipasi masuknya teroris, di seluruh wilayah Gunung Kidul kita lakukan razia," kata Kepala Polres Gunung Kidul AKBP Faried Zulkarnaen, Jumat (16/5/2014).

Farid mengungkapkan, razia dilakukan di seluruh wilayah, tetapi secara khusus dilakukan di perbatasan dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. "Memang untuk mengantisipasi jaringan teroris, tapi juga kejahatan lainnya. Razia melibatkan seluruh unsur satuan kepolisian," tegasnya.

Razia yang dilakukan adalah dengan memeriksa semua kendaraan yang keluar ataupun masuk ke wilayah Gunung Kidul, termasuk identitas dan surat.

Selain itu, Faried meminta agar semua ketua RT dan RW di wilayah Gunung Kidul kembali melakukan pendataan terhadap pendatang baru yang tinggal di daerah masing-masing.

"Pendataan itu untuk mengantisipasi masuknya jaringan teroris yang mencoba menyusup dan tinggal di tengah-tengah masyarakat," ungkap Faried lagi.

Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap lima orang terduga teroris di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/5/2014).

Mereka ditangkap setelah polisi melakukan pengembangan atas tersangka Rifki dan Yahya alias Salim yang ditangkap di Indramayu dan Klaten.

"Pada hari ini dilakukan penangkapan terhadap lima orang, yaitu Arif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin, dan Yusuf," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Frangky Sompie, kemarin.

Menurut Ronny, berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror di sebuah bengkel yang berlokasi di daerah Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, diamankan puluhan senjata api (senpi) dan senjata tajam.

Senjata itu terdiri atas 15 senpi panjang gas kaliber 7 mm, 2 senjata api laras pendek gas kaliber 7 mm, 1 crossbow, 1 panah, 5 samurai panjang, 6 pedang sedang, dan 25 pisau lempar. Selain itu, polisi juga mengamankan dokumen pembuatan bom.

Selain itu, Densus 88 juga menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat aksi terorisme, di antaranya terkait peristiwa kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah.

Pada Senin (12/5/2014), Densus menangkap Rifki alias Bondan alias Royan di Rumah Makan Taman Selera Pantura, Indramayu, Jawa Barat, kira-kira pukul 13.30 WIB. Tersangka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kerusuhan Poso pada 2005 dan juga merupakan alumnus kamp pelatihan Moro, Filipina.

Keesokan harinya, Selasa (13/5/2014), tim Densus menangkap Ramuji alias Kapten alias Ahmad di Jalan Belimbing Raya, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Tengah, kira-kira pukul 13.30 WIB. Tersangka terlibat dalam pelatihan militer di Poso dan penyuplai logistik.

Rabu kemarin, tim Densus meringkus Salim alias Ustaz Yahya di Klaten kira-kira pukul 21.00 WIB. Tersangka masuk ke dalam DPO kerusuhan Poso tahun 2005 dan alumnus kamp pelatihan Moro, Filipina. Salim ditangkap bersama-sama dengan Setiawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com