Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI Sebut Risma "Singa Betina" karena Berani Tutup Dolly

Kompas.com - 14/05/2014, 19:23 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Front Pembela Islam (FPI) memberi acungan jempol kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berani menutup lokalisasi Dolly. Atas keberanian itu, FPI menjuluki Risma sebagai "singa betina".

"Saya mendukung penuh langkah Bu Risma menutup lokalisasi Dolly sarang maksiat itu. Kami harap ada 'singa jantan' yang juga turut serta mendukung penutupan Dolly," kata Ketua FPI Jawa Timur Bidang Nahi Mungkar, Muhammad Dhofir, Rabu (14/5/2014).

Belum jelas, siapa yang dimaksud ulama asal Madura itu sebagai "singa jantan". Yang jelas, dia menyayangkan sikap Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang justru menolak penutupan Dolly.

"Terus terang saya heran, mengapa justru penolakan berasal dari wakil Risma sendiri," ujarnya.

Siang tadi, FPI Jawa Timur beserta 57 ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim mendatangi kantor wali kota di Jalan Mustajab, Surabaya, untuk memberikan dukungan kepada Risma atas kebijakan penutupan Dolly pada 19 Juni mendatang.

Menurut mereka, langkah wali kota perempuan pertama Surabaya itu adalah upaya amar ma'ruf nahi mungkar yang perlu didukung oleh semua elemen umat Islam. Selain FPI, sejumlah ormas Islam yang mendukung penutupan Dolly antara lain Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Laskar Arif Rahman Hakim, Forum Madura Bersatu, Al-Bayyinat, Ikatan Da'i Muda Indonesia, Pemuda Muslimin Indonesia, dan Front Anti Aliran Sesat Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com