Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penilai Adipura Datang, Pamekasan Mendadak Bersih

Kompas.com - 14/05/2014, 10:31 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Suasana kota Pamekasan mendadak bersih, Rabu (14/5/2014). Pemandangan ini kontras dengan hari-hari sebelumnya karena di jalan-jalan protokol dipadati pedagang kaki lima (PKL).

Pasar tumpah menjadi pemandangan di jalan akses menuju kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan mulai pagi hari sampai malam hari. Di bundaran taman monumen Arek Lancor, mulai pagi hari sampai malam hari, juga dipadati PKL.

Yang terlihat paling bersih adalah di depan pasar sore di Jalan Diponegoro. Di tempat itu biasanya mulai pagi hari sampai malam hari, suara sound system saling adu keras dari lapak-lapak pedagang CD dan VCD. Namun hari ini, suara-suara keras itu tidak ada.

Trotoar juga tampak asri. Usut punya usut ternyata para PKL dikondisikan sejak Selasa (13/5/2014) sore kemarin karena ada kabar tim penilai Adipura datang diam-diam ke Pamekasan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Pamekasan, Muharram mengatakan, hari ini tim Adipura akan melakukan penilaian kebersihan, kehijauan kota Pamekasan.

Pasukan kuning juga terus digenjot agar tidak ada sampah berserakan di dalam kota. “Tim penilaian Adipura tidak memberi tahu sebelumnya jika akan ada penilaian hari ini,” kata Muharram.

Menurut warga Pamekasan, hal seperti ini terjadi setiap kali tim penilai Adipura datang ke Pamekasan. Kota menjadi lebih kinclong dalam sesaat. Namun ketika penilaian Adipura selesai, kawasan kota kembali semrawut, PKL di mana-mana, pasar tumpah kembali ke tempat semula.

“Kebersihan kota seperti hari ini akal-akalan pemerintah saja demi memperoleh Piala Adipura. Kalau sudah selesai Adipura sampah kembali berserakan dan PKL kembali ke lokasi semula,” kata Fathor, warga Jalan Kabupaten.

Seharusnya, terang Fathor, ketika PKL dan pasar tumpah serta penertiban lalu lintas dilakukan saat Adipura, jangan diberi kesempatan lagi untuk membuat suasana kota semrawut. Sehingga penanganannya tidak semakin rumit. Apalagi kalau pasar tumpah sudah bubar. Bau amis menyeruak sampai ke depan rumahnya.

“Saya menyalahkan pemerintah sendiri karena ketiak selesai penilaian Adipura, PKL diberi kesempatan kembali lagi berjualan di trotoar dan pinggir jalan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com