Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ridwan Kamil tentang Indeks Kebahagiaan di Bandung

Kompas.com - 12/05/2014, 16:08 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selalu menyebutkan kata "indeks kebahagiaan" tatkala ia meluncurkan taman, program, atau acara lain yang bertujuan untuk memberikan kesenangan kepada warga Kota Bandung. Apa yang dimaksudnya dengan indeks kebahagiaan?

Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, indeks kebahagiaan adalah sebuah teori baru untuk mengetahui kemajuan sebuah wilayah di luar peningkatan ekonomi. Teori tersebut diperkenalkan pertama kali di Butan.

"Untuk mengukur kemajuan (sebuah kota) itu, ada dari ekonomi, tapi ada yang dari kebahagiaan. Bisa saja dia hidup sederhana, tapi hidupnya happy lahir batin. Nah, bisa atau tidak kita menguantifikasi hal yang abstrak itu menjadi sebuah hal yang eksak," kata Emil di Bandung, Senin (12/5/2014).

Emil menambahkan, dari hasil penelitan, ada tiga unsur yang memengaruhi peningkatan indeks kebahagiaan di sebuah kota.

"Jika orang sering tersenyum, sering disapa dan menemukan hal baru, itu masuk dalam kategori meningkatkan indeks kebahagiaan sehingga orang tidak hanya mengukur maju hanya dari ukuran ekonomi," tuturnya.

Emil memberikan contoh gelaran culinary night yang saat ini sudah berkembang di beberapa kecamatan di Kota Bandung, seperti Lengkong, Cibiru, Sumur Bandung, dan Ujungberung. Menurut dia, program tersebut memenuhi tiga unsur dalam peningkatan indeks kebahagiaan.

"Di sana (culinary night), orang bisa tersenyum, menyapa, dan menemukan hal-hal baru dan itu itu akan kita terjemahkan dalam program-program baru Pemkot," ungkapnya.

Meski terus digadang-gadang sebagai salah satu visi dalam masa pemerintahannya, Emil mengaku belum menemukan cara untuk menghitung angka pasti peningkatan kebahagiaan warga Bandung di bawah kepemimpinannya.

"Program indeks kebahagiaan ini masih judul, masih nama. Studinya masih dipelajari untuk mengukur sebelumnya berapa sesudahnya berapa dalam kurun waktu sekian tahun. Tapi, sambil studi, kita jalan terus dengan teori sendiri," ujarnya.

Emil juga menjelaskan bahwa program peningkatan indeks kebahagiaan masyarakat baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Dia menegaskan, saat ini baru Kota Bandung yang mengadopsi teori tersebut.

"Ini belum pernah ada dan akan menjadi sebuah inovasi. Tidak harus mahal, murah meriah, seperti bikin taman dan lain-lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com