"Saya telah bicara dengan Google untuk membangun sistem mencari posisi pegawai-pegawai kami," kata Basuki.
Sistem itu, lanjut dia, dapat mengetahui keberadaan para pegawai negeri sipil (PNS) DKI dan dapat mengetahui bagaimana kinerja para PNS itu. Sebab, selama lebih kurang 1,5 tahun menjabat sebagai orang nomor dua di Ibu Kota, tak jarang ia kecewa terhadap PNS DKI, mulai dari tidak dapat ditemui hingga tidak dapat dihubungi melalui telepon.
Ia berharap, melalui teknologi pengawasan tersebut, PNS tidak lagi membandel dan semakin rajin bekerja. "Jadi akan ketahuan PNS itu lagi di mana dan benar-benar kerja atau tidak. Transparansi ini akan membantu sampai ke masyarakat," kata Basuki.
Basuki juga mengandalkan teknologi untuk menghindari kemacetan Jakarta. Jabatannya sebagai wakil gubernur tak membuatnya terbebas dari kemacetan. Walau sudah dikawal dua voorijder dari Dinas Perhubungan DKI, ia kerap terhadang kemacetan.
Ia bercerita bahwa dirinya lebih percaya pada teknologi daripada pegawainya sendiri. Tak jarang, mantan Bupati Belitung Timur itu terlambat menghadiri sebuah acara akibat saran dari pengawalnya. Oleh karena itu, Basuki mengimbau para pengawalnya agar mengandalkan teknologi dalam memantau kemacetan. Dalam hal ini, ia senang menggunakan teknologi Google Waze. "Saya sekarang beriman sama Google Waze saja daripada sama pengawal Dishub. Ha-ha-ha," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.