Selain demam, SU juga menderita batuk dan pernapasan. Ia mengalami hal itu sepulang dari ibadah umrah, empat hari sebelumnya.
"Saat ini masih dirawat di ruang isolasi," kata Emi Pujihartini, juru bicara RS Bhayangkara Kota Kediri, saat dihubungi pada Sabtu ini.
Penanganan itu, lanjutnya, merupakan pola antisipasi terhadap kemungkinan adanya virus corona penyebab Middle East respiratory syndrome (MERS) yang tengah menjangkit di kawasan Timur Tengah.
"Dari pemeriksaan awal terhadap pasien, hanya virus biasa saja," imbuh Emi.
Kendati demikian, dia menambahkan, pihak rumah sakit tetap melakukan beberapa langkah pemeriksaan dan pengamatan untuk memastikan jenis penyakitnya. Pemeriksaan yang meliputi pengecekan organ pernapasan ataupun pemeriksaan laboratorium untuk menguji dahak itu setidaknya baru diketahui hasilnya dalam waktu beberapa hari ke depan.
Pihak rumah sakit sempat melakukan fogging di lingkungan rumah sakit pada Sabtu pagi. Namun, pengasapan itu, kata Emi, bukanlah karena perawatan SU.
"Fogging tadi pagi enggak ada hubungannya dengan pasien yang kita rawat (akibat demam) itu, tetapi dilakukan karena jadwal rutinnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, selama tiga hari ini, SU mendapatkan perawatan di ruang isolasi rumah sakit milik Polri itu. Dari pemeriksaan latar belakang kesehatan, pasien tersebut diketahui mempunyai riwayat sakit asma sehingga terlalu dini untuk menyebutnya MERS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.