Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ibu yang Selamatkan Anaknya dari Amukan Puting Beliung

Kompas.com - 09/05/2014, 15:55 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Maryamah (30), tampak lemas tatkala melihat kondisi rumahnya yang sudah rata dengan tanah akibat diterjang angin puting beliung, Kamis (8/5/2014) petang.

Sambil memangku kedua anaknya, Rafa (4) dan Ila (2), ia duduk di bekas teras rumah yang sudah tanpa atap. Sesekali ia dihibur oleh para tetangganya agar tabah menerima cobaan ini. Tatapannya tampak kosong.

Maryamah bercerita, sore itu ia baru saja pulang dari rumah kerabatnya. Saat hendak masuk rumahnya di Dusun Dukuh, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, tiba-tiba datang gemuruh angin dari arah barat. Meski hanya berlangsung singkat, namun kekuatan angin begitu hebat hingga mampu merobohkan rumah miliknya.

Sambil menggendong putri bungsunya, ia berlari menyelamatkan diri ke sawah samping rumah. Sedangkan anaknya, Rafa, terpental terbawa angin hingga dua meter.

"Saat itu tidak hujan, hanya angin agak kencang. Tiba-tiba saja datang angin berputar-putar dari Barat ke Timur hingga tiga kali. Saya ketakutan, saya lari ke sawah lalu tiarap sambil menggendong si kecil, anak saya yang satu (Rafa) terpental, saya tidak mampu menolongnya," urai Maryamah saat ditemui Kompas.com, Jumat (9/5/2014).

Beruntung ia dan anak-anaknya tidak mengalami luka serius, namun istri Tomi itu mengaku masih trauma sampai sekarang. Untuk bisa beristirahat dan tidur, sementara waktu dia menumpang di rumah orangtuanya yang berada tidak jauh dari rumahnya yang roboh.

"Kami berharap pemerintah bisa memberikan perhatian dan bantuan sehingga rumah saya bisa dibangun kembali seperti semula," harap Maryamah.

Selain rumah miliknya, puting beliung juga memporak-porandakan ratusan rumah warga lainnya di Desa Sukodadi dan Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menyebutkan ada 137 rumah rusak akibat terjangan puting beliung itu. Dua di antaranya roboh rata dengan tanah. Dua rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang sisanya rusak ringan. Kebanyakan rumah rusak dibagian atap.

Dua rumah roboh diketahui milik Tomi (34) dan Artanto (30), warga Dusun Dukuh Wonolelo, Desa Bandongan. Sedangkan kerusakan lainnya tersebar di empat dusun yakni Dusun Tritib, Kalisalak, Dukuh, dan Kliwonan.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa itu. Namun total nilai kerusakan mencapai ratusan juta rupiah. Hingga Jumat pagi, ratusan personel gabungan yang terdiri dari relawan, tim SAR, TNI/Polri, petugas BPBD, tampak bergotong royong membantu warga membersihkan puing seperti genting dan kayu.

Sejauh ini BPBD sudah menyerahkan bantuan logistik bahan makanan serta peralatan darurat seperti tenda, alat dapur, dan tenaga atau personel untuk membantu warga dengan dibantu dari beberapa komunitas relawan.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin, menyebutkan, pemerintah akan memberikan bantuan dana bagi warga yang rumahnya roboh masing-masing sebesar Rp 5 juta, sedangkan rumah rusak ringan dan sedang maksimal Rp 4 juta.

"Kami juga akan serahkan bantuan berupa makanan dan non makanan. Kita akan berkoordinasi dengan BPBD," ujar Zaenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com