Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSM: Ada Mucikari Papan Atas di Balik Penutupan Dolly

Kompas.com - 07/05/2014, 21:16 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Rencana penutupan tempat lokalisasi Dolly oleh Pemkot Surabaya juga ditentang keras oleh kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Paguyuban Arek Jawa Timur (Pagarjati) menengarai, ada mucikari "high class" yang menunggangi kebijakan penutupan tempat tersebut.

Mucikari papan atas tersebut, kata Ketua Pagarjati Bambang Hariyanto, berkepentingan menaikkan daya tawar para pekerja seks komersial (PSK) menjadi lebih tinggi, dan berpindah ke tempat lain di Surabaya.

"Di Dolly, tarif kencan hanya sekitar Rp 300.000. Di tempat lain, dengan kualitas PSK yang sama, bisa mencapai Rp 2 juta," katanya, Rabu (7/5/2014) malam.

Dia meminta Pemkot Surabaya tidak menutup mata dengan adanya fenomena prostitusi terselubung di luar Dolly di Surabaya.

"Prostitusi terselubung itu berkedok panti pijat, pusat kebugaran, karaoke dewasa, tempat hiburan malam, dan sejenisnya. Jika Dolly ditutup, maka para PSK akan ditarik ke situ," terang Bambang.

Bukan hanya mucikari papan atas yang berkepentingan, investor di bidang usaha perdagangan juga memiliki hasrat untuk menutup Dolly. Menurut Bambang, kawasan yang sudah terkenal itu akan disulap menjadi sentra bisnis yang terintegrasi. Karena itu, pihaknya mendesak pemkot untuk membatalkan rencana penutupan Dolly.

Penutupan Dolly pada 19 Juni mendatang juga dianggap dipaksakan karena warga sekitar yang menggantungkan kehidupan ekonominya dari aktivitas prostitusi di Dolly dipastikan belum siap.

Seperti diberitakan, Pemkot Surabaya berencana menutup area lokalisasi yang konon pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara itu, pada 19 Juni nanti, sebelum bulan puasa.

Pemkot Surabaya, dengan difasilitasi oleh Pemprov Jatim, sudah menyiapkan dana untuk pelatihan PSK dan mucikari, serta dana untuk modal agar mucikari dan PSK mencari usaha baru yang lebih baik.

Saat ini, ada sekitar 1.080 PSK di Dolly. Mereka aktif di puluhan wisma dengan lebih dari 300 mucikari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com