Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Dijarah, Warga Pati Lapor Polda Jateng

Kompas.com - 05/05/2014, 19:27 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Aksi pembabatan hutan secara ilegal dan penambangan gunung ilegal di kawasan hutan makin marak terjadi. Kali ini, warga Sedulur Sikep, Kabupaten Pati mengeluhkan ulah pembalak hutan hingga melaporkan pelaku ke Polda Jawa Tengah, Senin (5/5/2014).

Dalam kesempatan itu, warga Sedulur Sikep meminta kepada Kapolda Jateng, Irjen Pol Nur Ali untuk turun tangan membereskan pembalakan hutan jati di Pati.

Menurut mereka, aksi pembalakan berdampak negatif, karena bisa menyebabkan banjir bandang, longsor dan mengancam pertanian warga setempat.

Pimpinan Sedulur Sikep Pati, Gun Retno mengatakan, akibat pembalakan hutan, Kabupaten Pati kini menjadi langganan banjir. Menurut Gun, semula hutan jati di kawasannya dulu sangat rindang, namun sekarang mulai gundul. Kalau tidak diantipasi, hutan tersebut akan habis dan menjadi gersang.

"Kami sengaja datang ke Polda berharap agar masalah ini bisa diselesaikan," tambah Gun Retno.

Dikatakannya, penebangan hutan jati sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Namun, aksi para pembalak itu terjadi pada akhir tahun ini.

"Ben dino, alas terus dibabati. Ono sek ijen lan ramai-ramai. (Tiap hari hutan terus dipotongi pohonnya. Ada yang sendirian dan ada yang bersama-sama)," tambahnya.

Di Polda Jateng, warga Sedulur Sikep hadir dengan ciri khas baju hitam-hitam. Mereka berasal dari Desa Baturejo, Sukolilo, Kedumulyo, Baliadi, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes A Liliek Darmanto berjanji akan menindaklanjuti laporan dari warga Sedulur Sikep, Kabupaten Pati terkait pembalakan hutan secara ilegal tersebut.

"Kami akan menindaklanjuti dan menyelidikinya langsung ke lapangan," janjinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com