Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Reaktivasi Jalur KA, Warga Bantaran Rel Datangi DPRD

Kompas.com - 05/05/2014, 17:53 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.com - Ratusan warga yang tinggal di bantaran rel kereta api di Kelurahan Panjang dan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin (5/5/2014), mengadu ke DPRD setempat menyusul rencana reaktivasi jalur Kedungjati-Ambarawa. Pasalnya, sekitar 300 kepala keluarga yang saat ini bertempat tinggal di sepanjang bantaran rel kereta api tersebut bakal tergusur.

Di Kantor DPRD Kabupaten Semarang, perwakilan warga ditemui sejumlah anggota DPRD Kabupaten Semarang untuk melakukan audiensi yang dipimpin Ketua Komisi B, Achsin Ma’ruf. Warga yang tergabung dalam Paguyuban Ngudi Sejahtera (PNS) menyampaikan keluhan, aspirasi dan amanat penderitaan rakyat kepada DPRD Kabupaten Semarang dan Pemkab Semarang.

Warga meminta kepada DPRD untuk memfasilitasi dialog dengan Executive Vice President DAOP 4 Semarang PT KAI, Bupati Semarang, Polres Semarang, Kodim 0714/Salatiga dan instansi terkait lainnya.

"Kami minta sebelum ada kesepakatan dengan warga, PT KAI tidak melakukan aktifitas pembongkaran barang milik warga dan atau melakukan kekerasan fisik maupun psikis," kata Ketua PNS, Sugiyarta.

Salah seorang warga Temenggungan, Riyanto (44) mengaku sudah tinggal di bantaran rel sejak 1990 silam. Dulu dirinya membeli seharga Rp 30 juta.

"Kita minta tidak digusur karena biaya untuk mencari tempat tinggal baru sulit, belum lagi harus memindahkan anak sekolah. Kalau terpaksa harus pindah, kami minta disediakan rumah atau ganti rugi yang layak," kata Riyanto.

Seusai audiensi, Achsin Ma’ruf menyatakan DPRD segera memfasilitasi untuk mempertemukan warga dengan beberapa elemen terkait seperti PT KAI, Bupati Semarang, dan elemen terkait lainnya.

"Sehingga warga dan elemen terkait bisa duduk satu meja membahas tentang permasalahan yang dirasakan masyarakat penghuni bantaran rel. warga mendukung adanya pembangunan, tapi warga juga ingin mendapatkan perhatian," kata Achsin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com