Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Penutupan Dolly, Pemkot Getol Gelar Razia

Kompas.com - 05/05/2014, 17:37 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Pemkot Surabaya menggalakkan razia di lokalisasi prostitusi Dolly menjelang penutupan pada 19 Juni nanti.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku, razia tersebut bagian dari strategi pra-penutupan lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu.

Razia yang melibatkan Polisi Pamong Praja, Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan tim gabungan TNI Polri itu dilakukan malam hari sekitar pukul 23.00 WIB. Dalam beberapa kali razia, sejumlah elemen di Dolly sempat melakukan protes, untungnya tidak pernah sampai bentrok fisik. Di Gang Dolly kini juga dipenuhi spanduk berisi protes penutupan.

"Penutupan ini niat baik, karena itu harus didukung. Kami juga sudah beberapa kali bertemu tokoh masyarakat di sana," kata wali kota yang diusung PDI-P ini, di gedung DPRD Surabaya, Senin (5/5/2014).

Kepada perwakilan warga dan tokoh masyarakat yang ditemuinya, Risma mengaku sudah memaparkan rencana penataan konsep kawasan Dolly setelah ditutup nanti.

"Sudah dibicarakan semua, termasuk bagaimana menangani PSK dan mucikari, serta bangunan-bangunan yang sebelumnya dipakai wisma," tambah Risma.

Kepala Seksi Pengawasan Satpol PP Kota Surabaya, Joko Wiyono mengatakan, meski ada penolakan warga, hal itu tidak akan mengurangi semangat anggotanya untuk melaksanakan perintah dari wali kota Surabaya.

Saat razia, kata dia, petugas Satpol PP kerap mendapat intimidasi dan ancaman dari warga setempat. Bahkan, ada warga yang terang-terangan membawa senjata tajam.

"Ketika razia kami juga mendapat berbagai ancaman, baik secara langsung maupun tidak. Namun kami akan tetap menjalankan perintah pimpinan kami," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com