Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Aktivitas Merapi Tak Ganggu Pelaksanaan UN

Kompas.com - 05/05/2014, 08:58 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs di Kabupaten Sleman, tidak terganggu dengan kenaikan status Gunung Merapi yang kini menjadi Waspada. Ini sebab, tidak ada sekolah penyelenggara UN SMP/MTs yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB ) III.

"Berebeda dengan SD, untuk SMP/MTs di Sleman memang tidak ada yang berada di kawasan KRB III, jadi kami berharap UN tetap berjalan lancar dan sebagaimana mestinya. Pengawasan pun tetap dilakukan seperti prosedur operasional," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Arif Haryono, Senin (5/5/2014).

Arif menuturkan, meski masih dalam radius aman, pembekalan kewaspadaan bagi para siswa dan guru telah dilakukan sejak awal. Jalur evakuasi dan titik kumpul pun sudah dipersiapkan dan disosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman sejak status Merapi dinaikkan.

"Sekolah-sekolah di lereng Merapi pun sudah dibekali pelatihan tanggap bencana. Latihan mitigasi bencana pun sudah cukup sering dilakukan baik pada masyarakat maupun warga sekolah," imbuhnya.

Menurut Arif, semua sekolah di KRB III yang berradius lima kilometer dari puncak Merapi, sudah direlokasi ke daerah aman. “ Itu pun hanya tiga sekolah, dan semuanya sekolah dasar,” lanjut Arif.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, UN SMP/MTs yang dilaksanakan 5-8 Mei 2014 diikuti 46.560 siswa dari 521 sekolah.

Dari jumlah itu, 15 sekolah di antaranya SMPLB dengan jumlah peserta 40 siswa. Untuk peserta dengan kebutuhan khusus, tercatat ada lima siswa tunanetra dari MTs Yaketunis dan lima siswa low vision di lima sekolah berbeda.

Para siswa tersebut nantinya akan memperoleh tambahan waktu pengerjaan soal sebanyak 40 menit dengan masa istirahat maksimal 30 menit.

"Sekolah penyelenggara UN SMP/MTs tahun ini ada 451 sekolah. 70 sisanya menggabung karena ada dua sekolah baru yang belum terakreditasi dan sisanya tidak memenuhi syarat penyelenggara UN yakni minimal memiliki 20 siswa peserta UN," jelas Aji.

Pada hari yang sama juga diselenggarakan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNKP) Paket B. Di DIY, ujian paket B diikuti 1.447 peserta.

Soal UN telah didistribusikan ke 66 pokja. Untuk UNPK Paket B ada 34 penyelenggara. "Untuk soal UN SMP/MTs disediakan 20 jenis paket soal, sehingga siswa dalam satu ruangan akan menerima jenis soal yang berbeda-beda. Untuk proses 'scanning' (pemindaian) lembar jawaban UN akan dilakukan di Disdikpora DIY," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com