Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton Konser Reggae, Bayar Tiket Pakai Beras Sekilo

Kompas.com - 04/05/2014, 16:18 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Tiket berbentuk kertas untuk masuk pada sebuah acara konser musik adalah hal biasa dan umum. Namun, tiket berupa beras sebagai persyaratan menonton sebuah pertunjukan musik tidaklah lazim.

Tapi itulah yang dilakukan oleh para penggemar musik Reggae di sekitar Gunung Kelud di Desa Jagul Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (4/5/2014).

Panitia menggunakan beras sebagai pengganti tiket masuk area konser yang berlangsung di Balai Desa setempat itu. Teknisnya, setiap pengunjung menyerahkan beras seberat 1 kilogram lalu ditukar dengan stiker bukti pembayaran.

Kepada pengunjung yang tidak sempat membawa beras dari rumah, panitia menyiapkan beras di lokasi penukaran tiket.  "Selain beras, kami juga menerima mie instan sebagai penggantinya. Untuk mie instan kita wajibkan empat bungkus agar setara dengan harga beras," kata Sigit, salah satu panitia konser.

Setelah menukarkan beras ataupun mie instan, pengunjung baru diperbolehkan masuk gedung tempat konser berlangsung, dan bisa menikmati alunan musik "Bob Marley" itu.

Tercatat ada 25 grup musik yang bersiap tampil. Sistem tiket yang tidak umum tersebut tidak mengurangi jumlah pengunjung. Penonton yang kebanyakan merupakan pecinta kendaraan skuter tersebut tetap antusias dan banyak jumlahnya. Bahkan tidak sedikit pula yang sengaja datang dari luar daerah Kediri.

Konser tersebut merupakan pertunjukan amal yang digagas oleh para skuteris lokal. Mereka menggelarnya secara swadaya bermodal urunan dari masing-masing penggemar tanpa bantuan sponsor.

Beras maupun mie instan yang terkumpul nantinya akan disumbangkan kepada masyarakat terdampak erupsi Kelud di wilayah Jagul, Simbar Lor yang ada di Kecamatan Plosoklaten, Simbar Kidul yang ada di Kecamatan Ngancar, serta Desa Genowo.

Panitia memilih wilayah pendistribusian ke beberapa desa itu karena dianggap masih memerlukan uluran tangan. Selain tingkat perekonomian warga yang masih minim dan rata-rata buruh tani, di sana banyak terdapat orang lanjut usia.

"Di beberapa desa itu juga belum masuk aliran listrik. Makanya kami mengambil tema konser ini dengan tema 'Kampung Indonesia Banget'," ujar Erfan alias Pecok, panitia lainnya.

Pecok menambahkan, konser musik amal ini adalah bagian dari kegiatan sosial lainnya yang di gelar pasca bencana erupsi Kelud yang terjadi 13 Februari lalu. Beberapa kegiatan sebelumnya adalah bhakti sosial dengan turut membantu memperbaiki rumah warga yang rusak maupun pembagian sembako pada korban erupsi Kelud.

"Bantuan dari saudara-saudara skuteris luar daerah kadang masih berdatangan. Kami para scooterist bukan teroris, kami juga peduli kepada sesama," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com