Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asisten Kebun PTPN Otaki Perampokan Gaji Pegawai

Kompas.com - 30/04/2014, 15:32 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Nanang Suyanto (46), warga Kali Kempit, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi diamankan kepolisian setempat. Pria yang sehari-hari menjadi asisten tanam atau sinder di afdeling Alas Gedang PTPN XII Kaliselogiri diduga sebagai otak perampokan uang gaji pegawai perkebunan sebesar Rp 29.890.000.

Nanang tidak beraksi sendirian. Supatmo (51), anak buah Suyanti yang berprofesi sebagai mandor, juga diciduk pihak kepolisian karena terlibat pada perampokan yang terjadi 17 April lalu.

Niat perampokan muncul ketika Nanang Suyanto mengaku membutuhkan uang dan membuat skenario seakan-akan uang gaji pegawai perkebunan dirampok.

"Nanang mengatur strategi Supatmo untuk mengambil uang gaji di kantor induk. Ia juga memberitahu Supatmo jika nanti di tengah jalan ia akan dihadang oleh lelaki yang akan mengambil uang gaji," jelas Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf kepada Kompas.com, Rabu(30/4/2014).

Seperti yang sudah diatur, setelah mengambil gaji, Supatmo bersama rekannya, Sarianto pulang ke Selogiri. Lalu di tengah jalan, tepatnya di jalan umum antara Afdeling Tetelan dan Afdeling Alas Gedang, mereka berdua dihadang oleh seorang laki-laki yang menggunakan penutup kepala dan membawa belati.

Tanpa perlawanan, Supatmo memberikan uang gaji kepada perampok itu, lalu mereka melaporkan kejadian tersebut ke perusahaan dan kepolisian.

"Dari penyelidikan dan oleh TKP banyak kejanggalan. Salah satunya Sarianto yang mengatakan jika tidak ada perlawanan saat diancam oleh perampok, dan Sarianto juga dilarang mengejar perampok oleh Supatmo. Selain itu, baju Supatmo yang diklaim dirobek oleh perampok terlihat sobek rapi di bawah saku dada dan ternyata digunting sendiri oleh Supatmo," jelasnya.

Saat digeledah, di rumah Supatmo ditemukan amplop gaji milik karyawan hingga akhirnya dia mengaku hanya mengikuti perintah dari atasannya, Nanang.

"Di rumah Nanang juga ditemukan penutup kepala dan juga belati yang kenali oleh saksi Sarianto digunakan oleh perampok, walaupun Nanang beralibi saat kejadian dia berada di kantor induk. Saat ini kami masih mencari dimana uang sebesar 29.800.000 itu disimpan," pungkas AKBP Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com