Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daun Jati Jadi Lukisan Memesona di Tangan Nurfu Ad...

Kompas.com - 30/04/2014, 08:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Bagi banyak orang, daun pohon jati tidaklah istimewa. Daun ini barangkali tak beda dengan dedaunan lain, yang lebih banyak jadi sampah.

Namun, daun jati menjadi karya dengan pesona dan karakter kuat ketika ada di tangan Nurfu Ad. Pemuda asal Magelang, Jawa Tengah, ini "menyulap" daun jati menjadi karya seni yang memukau banyak penikmat seni.

Lewat tangan Nurfu, kehidupan keseharian dengan beragam karakter manusia tergambar dalam kanvas dengan daun jati sebagai media "pembentuk" objek gambarnya.

“Daun jati merupakan salah satu simbol kehidupan yang mampu memvisualkan kehidupan pada sebuah kanvas. Daun jati sangat luwes untuk dibentuk apa pun sebagai sebuah karya,” ujar Nurfu, di sela pameran karyanya di gedung Kyai Sepanjang, Kota Magelang, Selasa (29/4/2014).

Dalam pameran yang bertajuk “Leaf Demension” itu, puluhan karya Nurfu terpampang dan dipamerkan. Di antara karya itu ada sosok Buddha Gautama yang memancarkan cahaya dalam tangkupan dua lembar daun jati kering, dengan judul  “Lentera Kehidupan” tersemat.

Daun jati kering menambah kuat penggambaran sosok sang Buddha dalam lukisan ini. Narwan Sastra Kelana, seniman lain asal Magelang, menilai karya Nurfu yang berasal dari Jambu, Tempuran, Kabupaten Magelang itu mampu mengekspresikan kehidupan dengan ide-ide seni berkualitas dengan medium daun jati.

“Kita lihat kumpulan daun jati kering yang membentuk wajah presiden ke-2 Indonesia berjudul Refleksi Sang Pembangun, mengingatkan kita pada sosok pemimpin pada masa itu,” ucap Narwan menunjuk lukisan wajah Presiden Soeharto.

“Saya juga terkesan dengan perpaduan daun jati dan sosok perempuan dalam karya Menjaga Keutuhan Hati,” lanjut Narwan. Dia mengatakan kiprah Nurfu di dunia lukis tak bisa diragukan lagi. “Kami bangga Magelang memiliki pelukis andal seperti dirinya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com