"Masih kita selidiki, kita masih mengumpulkan data dan akan memeriksa saksi-saksi," kata Roedy di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa, (29/4/2014).
Sebelumnya diberitakan, lima praja putri IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dilarikan ke RS 'khusus mata' Cicendo, Bandung, Jawa Barat, karena mengalami luka di bagian mata. Pihak rumah sakit Cicendo memastikan bahwa ke-lima praja putri itu mengalami luka karena siraman cairan asam.
Sementara, Kepala Biro Kemahasiswaan IPDN Jatinangor, Bernhard membantah pernyataan tersebut. Bernhard mengatakan lima praja itu dirawat di RS Mata Cicendo bukan karena siraman cairan asam, tapi karena kena cipratan tanah liat yang basah.
Komisaris Roedy mengaku telah berbicara dengan dengan pihak IPDN. Namun, kata Roedy, pihak IPDN tidak memberikan data secara lengkap. Kendati demikian, polisi, kata Roedy, tidak akan tinggal diam untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Intinya kami tidak akan tinggal diam. Kalau keluarga korban ada yang komplain, tentunya akan kita proses lebih lanjut, kita akan visum korban," tegasnya.