Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Bengkak karena Infus, Tangan Bocah Puvelia Diamputasi

Kompas.com - 28/04/2014, 17:42 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memutuskan untuk melakukan tindakan amputasi pergelangan tangan kiri Puvelia Audriani Putri (5).

Puvelia diketahui menderita infeksi kulit berat akibat terkena bakteri yang tergolong ganas, Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini yang menyebabkan infeksi sehingga kedua tangan Puvelia membusuk dan terlihat seperti hangus terbakar.

Menurut Kepala Staf Medik Fungsional (SMF) Ilmu Kesehatan Anak, Djatnika Setiabudi, tindakan amputasi dilakukan karena bakteri pada bocah asal Purwakarta itu telah menggerogoti jaringan di tangan kirinya hingga hampir putus.

Tindakan amputasi pun tinggal menunggu persetujuan tertulis dari orangtua Puvelia. "Kita berharap bisa menambah keyakinan keluarga sehingga tindakan amputasi bisa segera dilaksanakan," kata Djatnika di RSHS, Senin (28/4/2014).

Djatnika menambahkan, perlu persiapan matang untuk melakukan tindakan amputasi terhadap Puvelia.

Selain itu, ada pertimbangan khusus karena kondisi pasien yang masih kecil. Tim dokter RSHS juga terus berjuang agar kondisi Puvelia siap untuk diamputasi. "Secara medis sudah kita kerjakan secara simultan," tuturnya.

Selain tindakan amputasi, tim dokter juga akan mempersiapkan tindakan medis lainnya berupa transplantasi jaringan lengan.

Diberitakan sebelumnya, Puvelia harus menahan rasa sakit di kedua tangannya yang "hangus". Bukan karena terbakar, Puvelia diduga menjadi korban malapraktik sebuah klinik di daerah Purwakarta, Jawa Barat.

SH (38), ibunya, menjelaskan, tanggal 19 Februari lalu anaknya menderita demam dan panas. "Kemudian, saya bawa anak saya ke Klinik EM di Purwakarta, katanya anak saya kena gejala tifus," ujar SH, Jumat (21/3/2014) lalu.

Klinik tersebut lalu mengambil langkah untuk menginfus Puvelia dari tangan sebelah kanan. "Tapi, setelah diinfus, tangan kanan anak saya malah bengkak, kemudian dipindahkan sebelah tangan kiri," ujarnya.

Setelah infus dipindah, hal serupa terjadi. Tangan kiri Puvelia ikut membengkak. Meski belum sembuh setelah dirawat tiga hari, SH akhirnya memutuskan untuk membawa anaknya pulang ke rumah pada tanggal 21.

Namun, setelah beberapa hari di rumah, kedua tangan Puvelia yang bengkak semakin membesar. "Seperti tangan orang dewasa," ucapnya.

Pada tanggal 23 Februari, SH kembali membawa anaknya ke klinik untuk meminta pertanggungjawaban. Di sana, dokter membenarkan bahwa tangan Puvelia infeksi akibat tusukan bekas infus.

Dokter akhirnya memberikan salep dan antibiotik. Namun, bukan sembuh yang didapat Puvelia. Setelah menenggak antibiotik dan mengoleskan salep, kedua tangan Puvelia berubah menjadi hitam bak terbakar sebatas siku.

Panik dengan apa yang menimpa anaknya, akhirnya SH memboyong anaknya itu ke RSHS Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com