Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya "Modal" Candi Borobudur, Magelang Ingin Jadi Kota Seni Rupa

Kompas.com - 25/04/2014, 16:35 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
 — Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merupakan mahakarya seni rupa yang dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja Kerajaan Mataram Kuno pada abad VIII.

Keberadaan candi Buddha itu pula yang menginspirasi ratusan seniman seni rupa di Magelang untuk menelurkan karya-karya luar biasa. Ini termasuk "modal" seniman untuk membangun Magelang sebagai kota seni rupa.

Satu upaya menuju cita-cita itu ialah para perupa, pencinta seni, pemilik galeri dan museum yang berbasis di Borobudur dan Kota Magelang menggagas kegiatan Greng! Magelang Arts Event (MAE) 2014. Mereka di antaranya Deddy PAW, Umar Chusaeny, Fajar Purnomo Sidi (putra pelukis H Widayat), hingga Oei Hong Djien (OHD), seorang kurator.

Tidak kurang 150 perupa terlibat dalam kegiatan dua tahunan ini. Puluhan dari mereka adalah seniman kaliber nasional dan internasional.

"Karya-karya seni rupa, mulai dari lukisan, patung, instalasi dan tari dipamerkan di 15 galeri yang tersebar di Kota Magelang, Mungkid, dan Borobudur. Pameran akan dibuka untuk umum hingga 31 Agustus 2014," kata Deddy PAW, koordinator panitia MAE, Jumat (25/4/2014).

Deddy menuturkan, gelaran MAE ini menjadi ajang untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Magelang sejatinya memiliki insan-insan seni rupa dan kurator yang hebat. Magelang bahkan tercatat sebagai kota di Indonesia yang memiliki kurator terbanyak kedua setelah Jakarta.

Selain itu, kata Deddy, saat ini sudah banyak galeri dan museum seni yang bermunculan di Magelang, tidak hanya di kawasan Borobudur, tetapi juga sudah menjamur di luar Borobudur.

Sebut saja OHD Museum, yang tercatat sebagai museum seni rupa Indonesia modern dan kontemporer terlengkap di dunia. Kemudian Museum H Widayat di Mungkid yang menyimpan karya-karya masterpiece pelukis Widayat.

"Ini momentum kita untuk 'go international', menunjukkan ke dunia seluas-luasnya bahwa Magelang punya modal menjadi kota seni rupa. Terlebih kita punya modal utama Candi Borobudur yang merupakan karya seni rupa nenek moyang yang luar biasa," kata pemilik galeri Tuksongo Visual Arts House Borobudur ini.

Oei Hong Djien (OHD), salah seorang penggagas MAE sekaligus kurator, menambahkan bahwa perhelatan tahun ini memakai ungkapan "Greng!" sebagai tagline. Ungkapan itu, kata OHD, dulu kerap diucapkan H Widayat tatkala tengah menilai atau mengamati sebuah karya seni rupa.

"Jadi, kalau belum paham apa itu 'greng', artinya seseorang belum bisa merasakan nilai dan pesan sebuah karya," ungkap OHD.

OHD menambahkan, galeri dan ruang seni yang bermunculan juga menjadi daya tarik para perupa dan pencinta seni rupa dari luar daerah untuk menyerbu Magelang. Hal itu didukung dengan keberadaan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata seni budaya dunia.

"Kita ingin Magelang menjadi kota yang mempunyai peranan penting dalam dunia seni rupa. Harapannya dengan event MAE dua tahunan ini akan membantu para seniman yang belum terkenal menjadi terkenal. Yang sudah terkenal semakin terkenal. Dan kelak kami ingin menjadikan Magelang sebagai kota seni rupa," ujar pemilik OHD Museum ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com