Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokomotif KA Malabar Masih Berada di Dasar Jurang

Kompas.com - 24/04/2014, 11:05 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Lokomotif KA Malabar yang terguling, 4 April lalu, masih berada di dasar jurang hingga Rabu (23/4/2014). PT KAI sedianya akan mengangkat lokomotif buatan tahun 2013 berbobot 90 ton itu dengan cara memasang rel ke bawah untuk memudahkan penarikan.

Namun, skenario itu dibatalkan, dan diubah dengan cara ditarik oleh dua crane. Diperkirakan, lokomotif sudah mulai bisa diangkat pada Sabtu atau Minggu (27/4/2014).

Sementara itu, rangkaian KA reguler yang melintas di bekas lokasi musibah KA Malabar jurusan Bandung-Malang di Km 244 Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, masih harus melaju perlahan. Semua rangkaian KA reguler, baik dari arah Tasikmalaya, maupun Bandung, juga masih dikawal oleh para petugas saat melintas. Pasalnya, kondisi rel masih dalam taraf penyempurnaan. Kecepatan maksimal di area itu hanya 5 km per jam.

Labilnya tanah di sekitar rel itu terlihat saat tanah di samping rel ke arah jurang masih melesak jika diinjak-injak dan masih bergoyang-goyang. Walau begitu, kondisi tanah yang dijadikan tumpuan rel baru sepanjang 200 meter itu sudah kokoh. Hanya, kondisinya masih belum normal.

Sebelumnya diberitakan, lokomotif KA Malabar terguling bersama dua gerbong penumpang di belakangnya akibat longsor di lokasi musibah, yang kemudian menyebabkan rel tergantung. Tiga penumpang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka. (stf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com