Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Kembangkan Teknologi Pemurnian Biogas

Kompas.com - 23/04/2014, 20:26 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Biogas selama ini masih dikenal sebagai energi alternatif yang belum praktis cara penggunaannya dan juga belum efisien. Namun, sejumlah pakar energi UGM, telah berhasil melakukan pemurnian biogas dan melakukan pengemasan dalam bentuk tabung, hingga menjadi efisien dan lebih praktis.

Sejumlah peneliti UGM yang tergabung dalam grup riset “Sains untuk Rakyat" ini adalah atas Wiratni, ST MT PhD (Teknik Kimia–purifikasi biogas), Dr Ir Aswati Mindaryani MSc (Teknik Kimia–purifikasi biogas), Ir Imam Prasetyo MEng PhD (Teknik Kimia-pengembangan material karbon sebagai adsorben), Teguh Ariyanto ST MEng (Teknik Kimia-pengembangan material karbon sebagai adsorben), dan Jayan Sentanuhady ST MEng PhD (Teknik Mesin–perancangan dan evaluasi sistem kompresi.

“Setelah dikemas dalam bentuk tabung, biogas yang sudah dimurnikan ini bisa dimanfaatkan untuk menggantikan bahan bakar konvensional, baik bensin maupun solar untuk kendaraan, untuk menggerakkan mesin-mesin pada industri kecil, juga bisa dikonverikan menjadi listrik,” kata Wiratni, Rabu (23/4/2014) di UGM.

Lebih lanjut Wiratni menjelaskan, biogas mengandung sekitar 50-60 persen metana yang merupakan bahan bakar, dan 40 persen sisanya adalah senyawa-senyawa pengotor, seperti karbondioksida, uap air, dan hidrogen sulfida.

“Gas-gas pengotor tersebut tidak bisa terbakar dan menurunkan nilai kalor biogas, bahkan menimbulkan korosi atau karat sehingga harus dihilangkan dulu atau dimurnikan,” lanjut Wiratni.

Wiratni menuturkan, kontrol terhadap unsur-unsur dalam biogas sangat diperlukan agar diperoleh kadar metana (CH4) yang maksimal dan kandungan karbondioksida seminimal mungkin.

Sistem purifikasi atau pemurnian yang dikembangkan oleh grup riset "Sains untuk Rakyat" mampu memurnikan biogas hingga kadar metana di atas 80 persen.

“Hasil terbaik dari proses pemurnian yang pernah diperoleh, menghasilkan kadar metana hingga 95 persen, tetapi kami masih menguji reproductibility dari hasil ini. Efisiensi penyimpanan dan pemanfaatannya mencapai dua kali lipat biogas yang tidak dimurnikan dengan baik,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com