Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slogan "Isih Penak Jamanku To" Hantarkan Titik Soeharto ke Senayan

Kompas.com - 23/04/2014, 18:07 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kerinduan masyarakat akan kejayaan semasa kepemimpinan Soeharto dinilai menjadi faktor pemicu naiknya perolehan suara anak keempat Presiden Soeharto, Siti Hediati Soeharto atau sering disapa Titik Soeharto.

"Slogan 'piye kabare, isih enak jamanku to' menjadi salah satu faktor tingginya perolehan suara Mbak Titik di DIY," ucap Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar DIY, Jhon S Kaban, saat ditemui di sela-sela penghitungan suara di Hotel Royal Ambarukmo, Rabu (23/4/2014).

Slogan tersebut, menurut Jhon S Kaban, berhasil membuka memori rakyat tentang hal-hal positif ketika bangsa ini dipimpin oleh Soeharto. Hal-hal itu, kata Jhon, adalah ketika rakyat hidup tenteram, aman, dan yang terpenting, harga-harga murah.

"Slogan itu menjadi magnet yang jitu sehingga berpengaruh pada tingkat keterpilihan Mbak Titik," katanya.

Selain slogan tersebut, John memandang, posisi Titik Soeharto di DPP Partai Golkar sebagai ketua bidang petani dan nelayan juga sangat berpengaruh terhadap elektabilitasnya. Terlebih lagi, Titik juga putri asli Yogyakarta.

"Faktor lainnya, Mbak Titik merupakan anak mantan Presiden RI, Soeharto, dengan situasi bahwa saat ini masyarakat merindukan kondisi ketika ayahandanya dulu menjabat," ujarnya.

Masyarakat berharap, dengan memberikan suaranya untuk Titik Soeharto, maka kondisi kehidupan akan berubah. Sosok anak keempat dari mantan Presiden RI, Soeharto, ini dipandang mampu membawa kesejahteraan, ketenteraman, dan kedamaian.

"Rakyat kecil mikirnya sesederhana itu. Inilah kebutuhan hidupku, kenapa tidak bisa dikembalikan seperti dulu, zaman Soeharto," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com