Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kendal Minta Mendikbud Hapus UN

Kompas.com - 23/04/2014, 16:25 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL,KOMPAS.com — Bupati Kendal Jawa Tengah Widya Kandi Susanti menilai ujian nasional (UN) sebagai penjajah di dunia pendidikan. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah pusat, khususnya Menteri Pendidikan M Nuh, agar menghapus UN.

"Saya berharap pemerintah pusat melalui menteri pendidikan bisa menghapus UN," tuturnya, Rabu (23/4/2014).

“Zaman dulu, tidak ada UN. Tapi kualitas siswa yang lulus tidak kalah,” tambahnya kemudian.

Menurut Widya, dengan adanya UN, siswa, baik yang unggul secara akademis maupun tidak, menjadi takut, was-was, dan menjadi stres. Pasalnya, mereka takut tidak lulus dalam UN tersebut.

“Ada lho, siswa pintar yang tidak lulus UN sehingga mereka takut dan stres,” kata Widya Kandi, Rabu (23/4/2014).

Untuk menghilangkan ketakutan dan stres tersebut kemudian siswa beramai-ramai istigasah atau doa bersama. Mereka juga belajar hingga larut malam. Akibatnya, lanjut Widya, kesehatan para siswa menjadi tidak baik dan siswa tidak bisa mengerjakan soal dengan baik.

Menurut Widya, kemampuan siswa belajar rata-rata dua jam. Selebihnya, otak siswa tersebut tidak bisa menangkap apa yang telah dibaca.

“Anak saya kemarin juga ikut UN. Saya melihat dia seperti tertekan. Belajar hingga larut malam,” tambahnya.

Selain itu, Widya juga meminta kepada polisi supaya tidak ikut masuk sekolah saat ada UN karena justru membuat siswa bertambah takut dan stres. Polisi, lanjutnya, cukup mengawal soal UN ke sekolah, kemudian kembali lagi ke kantor atau gudang soal UN disimpan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com