Sebelum dikeroyok, Rajab sempat diusir oleh sejumlah warga di desa itu. Merasa terancam, Rajab kemudian berlindung ke petugas polisi yang mengamankan jalannya pemungutan suara ulang di TPS. Namun, sekitar 20 orang tiba-tiba menghampiri dan langsung menghajarnya.
Akibat penganiayaan itu, caleg PKB nomor urut 11 itu mengalami bengkak di bagian kepala dan luka memar di wajah. Mulut Rajab juga mengeluarkan darah.
Setelah kejadian, Rajab langsung mendatangi Kantor Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease untuk melaporkan pengeroyokan yang dialaminya ke polisi.
“Saya diusir sejumlah warga saat berada di TPS, mereka bilang saya orang luar. Saya bilang, saya ini caleg dari PKB yang harus memantau pemungutan suara ulang, kenapa saya diusir. Namun, mereka memaksa saya meninggalkan desa itu,” kata Rajab di kantor polisi.
”Salah saya apa? Saya juga punya hak untuk mengetahui hasil pemungutan suara, mengapa saya dipukuli,” kata Rajab lagi.
Kepala Satreskrim Polres Pulau Ambon AKP Agung Tribawanto kepada wartawan mengatakan, berdasarkan keterangan sementara, Rajab dihajar sejumlah warga saat memantau pemungutan suara ulang di desa tersebut.
”Korban telah menjalani visum dokter. Ada sejumlah luka lebam dan luka lecet di bagian wajahnya,” kata Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.