Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2014, 14:11 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku belum memiliki rencana pengembangan eks lokalisasi Dolly setelah eksekusi penutupannya Juni mendatang. Namun, Risma memimpikan lokasi ini nantinya menjadi kawasan ekonomi produksi sepatu dan produk bahan kulit lainnya.

Hanya saja, lanjut Risma, pada prinsipnya, dirinya tidak akan memaksakan kehendak. Semua rencana pengembangan kawasan itu diserahkan sepenuhnya kepada warga setempat dan pemkot Surabaya sifatnya hanya memfasilitasi.

"Kalau perlu mereka kita ajak ke pusat produksi sepatu untuk kunjungan sekaligus belajar," kata  perempuan wali kota pertama itu seusai menghadiri seminar Kartini di Kampus Universitas 17 Agustus Surabaya, Rabu (23/4/2014).

Dia berharap semua eks lokalisasi bernasib mujur seperti eks lokalisasi Bangunsari, yang berhasil menjadi sentra produksi batik yang dikerjakan mantan PSK dan mucikari. Di eks lokalisasi tersebut, usaha kian berkembang bahkan sampai bisa sampai ekspor.

"Sampai-sampai saya sendiri pesan tidak langsung dibuatkan, harus menungggu karena terlalu banyaknya pesanan," kelakar Risma.

Pemerintah Kota Surabaya siap melakukan penutupan lokalisasi Dolly paling lama sebelum bulan puasa atau Juni mendatang. Di APBD 2014 Kota Surabaya sudah ada alokasi dana sebesar Rp 5 miliar untuk menebus puluhan bangunan wisma di kompleks lokalisasi Dolly.

Kompleks lokalisasi Dolly pasca penutupan akan didesain sebagai pusat perekonomian yang lebih besar. Karena secara kualitas dan kuantitas cukup tinggi, rehabilitasi kawasan Dolly memang memerlukan konsep khusus yang tidak sama dengan konsep rehabilitasi empat daerah lokalisasi yang sudah ditutup, yakni lokalisasi Klakahrejo, Sememi, Morokrembangan, dan Dupak Bangunsari.

Lokalisasi Dolly dihuni 1.080 PSK dan 300 lebih mucikari. Mereka mendiami puluhan wisma sebagai tempat tinggal ataupun untuk melayani pelanggan. Sejak tiga tahun terakhir, Pemkot Surabaya melarang PSK baru yang biasa datang usai libur puasa dan hari raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com