Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Honor, Dua Tim Sukses Caleg PPP Duel Berdarah

Kompas.com - 23/04/2014, 11:26 WIB

BLANGKEJEREN, KOMPAS.com — Dua warga Pulo Gelime, Kecamatan Tripe Jaya, Gayo Lues, Aceh, yang sama-sama merupakan tim sukses (timses) Haji Samsuar, calon anggota legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (caleg PPP) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) II Galus, terlibat baku hantam di sebuah kebun cabai di Kecamatan Tripe Jaya, Senin (21/4/2014) sekitar pukul 15.30 WIB.

Awalnya, hanya terjadi perang mulut antara Sanudin Aman Ema (34) dan Sedang Aman Adi (40) di kebun cabai milik Sanudin. Namun, pertengkaran di antara kedua timses itu meningkat jadi "perang tanding" yang berakhir dengan terkaparnya Sedang Aman Adi akibat dibacok Sanudin menggunakan sebilah parang.

Pemicu insiden berdarah itu adalah uang. Haji Samsuar yang maju jadi caleg memberikan uang Rp 1,4 juta kepada Sanudin. Merasa di dalam uang senilai itu ada haknya, Sedang Aman Adi pun mendatangi Sanudin di kebun cabai Sanudin untuk meminta bagiannya. Di luar timses, mereka berdua adalah petani.

Penagihan uang itu ternyata tak berlangsung mulus sehingga memicu pertengkaran. Ujung dari perang mulut itu berakibat fatal karena Sanudin nekat membacok bahu kanan Sedang Aman.

Sumber Serambi (Tribunnews.com Network) menyebutkan, parang itu justru milik Sedang Aman. Ia datang meminta uang berbekal parang. Namun, saat terjadi pergumulan, Sanudin berhasil merampas parang tersebut, lalu membacok Sedang Aman.

Setelah korban bersimbah darah, pelaku langsung menyerahkan diri ke Pos Persiapan Polsek Tripe Jaya. Tak lama kemudian, polisi bersama warga memberikan pertolongan kepada korban yang sudah "mandi" darah untuk dilarikan ke puskesmas. Tak lama kemudian, korban dirujuk ke RSUD Blangkejeren. Belakangan, korban dirujuk lagi ke salah satu rumah sakit di Medan, akibat pendarahan hebat dari bekas lukanya.

Wakil Kepala Polres Galus Komisaris Trisna SY, kepada Serambi, Selasa (22/4/2014), mengakui adanya insiden tersebut. Tersangka Sanudin pun telah diamankan di Mapolres Galus sesaat setelah dia menyerahkan diri. Ikut disita barang bukti berupa sebilah parang yang digunakan tersangka untuk membacok korban di kebun cabainya.

"Kasus ini sedang kita tangani, dan sejumlah saksi sudah diperiksa," kata Wakapolres Galus.

Kepala Bagian Operasional (KBO) Reskrim Polres Galus Ipda Hery Budi menambahkan, Sedang Aman Adi yang menjadi korban pembacokan tersebut mengalami luka di bahu kanannya sepanjang 15 cm, lebar 3 cm, dan sedalam 3 cm.

Kepada polisi, tersangka Sanudin mengaku, awalnya korban menjumpainya untuk menagih uang pemberian Haji Samsuar, caleg dari PPP, sebesar Rp 1,4 juta, di kebun cabai milik tersangka. Kebun itu tak jauh dari Desa Pulo Gelime. Saat datang ke kebunnya, kata tersangka, korban membawa sebilah parang tajam. Perang mulut kemudian terjadi.

Sanudin kemudian marah karena Sedang Aman menamparnya. Bahkan, saat korban hendak mengambil parang yang sejak awal dia bawa dan letakkan di tempat yang dekat dengan lokasi mereka perang mulut, Sanudin mendorong korban sehingga ia duluan yang meraih parang milik korban. Secepat kilat dia tebaskan parang tersebut ke bahu kanan korban sehingga lukanya menganga.

"Setelah korban 'mandi' darah, tersangka langsung menyerahkan diri ke Pos Persiapan Polsek Tripe Jaya," kata Ipda Hery Budi.

Seorang warga Tripe Jaya menggambarkan kejadian itu dengan gaya satire.

"Inilah akibatnya kalau petani digiring ke politik, jadi timses. Ujung-ujungnya, yang satu masuk rumah sakit, yang satu lagi masuk sel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya. (c40)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com