“Kita masih periksa yang bersangkutan dan statusnya sudah kita tetapkan sebagai tersangka karena lalai sehingga menyebabkan orang lain mati,” kata Okto, Selasa (22/4/2014).
Selain itu, lanjut Okto, pihaknya juga mengamankan bangkai kapal tersebut sebagai barang bukti untuk proses penyelidikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal Nelayan Bhakti nomor 74 tenggelam di selat Gonzalu ketika perayaan Samana Santa berlangsung. Insiden ini menewaskan 10 orang, di antaranya Suster Epifani, CIJ, Andreas Gewolo Kleden, Marlin Wangge, Antonius Duan, Maria Nogo Werang, Dede Badin, Lodovikus Tukan, Donata Wain, Cristian Betan dan Satria Tukan.
Tiga nama terakhir baru ditemukan tim gabungan Minggu (20/4/2014). Sementara jenazah tujuh korban tewas lainnya langsung ditemukan seusai kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.