Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2014, 18:26 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Dugaan kebocoran kunci jawaban Ujian Nasional (UN) SMU di Surabaya dibantah oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Dia menyatakan tidak percaya sama sekali jika kunci jawaban UN SMU bocor, dan tersebar di kalangan peserta UN SMU.

Menurut Risma, peluang kebocoran kunci jawaban UN sangat kecil. Selain didukung soal yang acak dan tidak sama antar-peserta, juga disertai sistem pengamanan sangat ketat yang melibatkan sejumlah pihak.

"Karena itu, saya tidak yakin kunci jawaban Unas (UN) itu bocor," katanya, Minggu (20/4/2014).

Risma meyakini, siswa yang menyebarkan kunci jawaban tersebut hanyalah aksi siswa yang ingin mencari perhatian dan ingin menunjukkan bahwa dia berhasil memiliki kunci jawaban UN.

"Kami juga terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian, dan memastikan siswa-siswa tersebut tidak ditahan, karena kasihan masa depan mereka masih panjang," jelasnya.

Sebelumnya, polisi menangkap dua siswa sebuah sekolah di Surabaya di hari terakhir UN pada 16 April lalu. Keduanya kedapatan membawa beserta foto kopi kunci jawaban UN.

Keduanya mengaku mendapatkan kunci jawaban UN dengan membeli dari seseorang seharga Rp 150.000 per paket. Pemeriksaan terus berkembang ke puluhan siswa dari 10 SMU negeri di Surabaya, yang diduga juga memanfaatkan kunci jawaban tersebut.

Polisi sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam kasus ini, serta menunggu kepastian, apakah kunci jawaban yang dipakai siswa tersebut cocok dengan soal UN.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com