Menurut Risma, peluang kebocoran kunci jawaban UN sangat kecil. Selain didukung soal yang acak dan tidak sama antar-peserta, juga disertai sistem pengamanan sangat ketat yang melibatkan sejumlah pihak.
"Karena itu, saya tidak yakin kunci jawaban Unas (UN) itu bocor," katanya, Minggu (20/4/2014).
Risma meyakini, siswa yang menyebarkan kunci jawaban tersebut hanyalah aksi siswa yang ingin mencari perhatian dan ingin menunjukkan bahwa dia berhasil memiliki kunci jawaban UN.
"Kami juga terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian, dan memastikan siswa-siswa tersebut tidak ditahan, karena kasihan masa depan mereka masih panjang," jelasnya.
Sebelumnya, polisi menangkap dua siswa sebuah sekolah di Surabaya di hari terakhir UN pada 16 April lalu. Keduanya kedapatan membawa beserta foto kopi kunci jawaban UN.
Keduanya mengaku mendapatkan kunci jawaban UN dengan membeli dari seseorang seharga Rp 150.000 per paket. Pemeriksaan terus berkembang ke puluhan siswa dari 10 SMU negeri di Surabaya, yang diduga juga memanfaatkan kunci jawaban tersebut.
Polisi sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam kasus ini, serta menunggu kepastian, apakah kunci jawaban yang dipakai siswa tersebut cocok dengan soal UN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.