Penemuan jasad bapak dua anak itu diawali kecurigaan para tetangga yang mencium bau busuk dan melihat banyak lalat yang beterbangan ke dalam kediaman Sarmanto.
"Karena diketuk-ketuk tidak ada sahutan, kami bersama Ketua RT selanjutnya memberanikan diri masuk ke rumah yang ternyata tidak terkunci. Setelah kami cek ke kamarnya Pak Sarmanto sudah meninggal di atas kasur," kata Rudi (37), seorang tetangga Sarmanto di lokasi kejadian.
Sementara itu, ddik ipar Sarmanto, Muslih menuturkan, dia kali terakhir bertemu kakanya itu pada Senin (14/4/2014) siang. Almarhum selama ini tinggal sendirian karena sudah berpisah dengan sang istri. Sementara kedua anaknya sudah tinggal sendiri di Ungaran dan Jember, Jawa Timur.
"Tidak ada riwayat penyakit dalam, Sarmanto biasanya jadi tukang parkir di Pasar Babadan," kata Muslih.
Anggota Polsek Ungaran Kota bersama personel Unit Identifikasi Polres Semarang yang mendapat laporan langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Dari olah TKP diketahui, tidak ada tanda penganiayaan dan keracunan dari jasad Sarmanto.
Tim medis dari Puskesmas Ungaran yang datang sempat kesulitan menganalisa penyebab kematian. Sebenarnya untuk mencari penyebab kematian Sarmanto bisa dilakukan lewat otopsi, namun keluarga almarhum tidak mengizinkan otopsi.