"Hari ini adalah hari kedelapan kami melakukan pencarian, namun hingga pukul 16.00 WIB tidak ada tanda-tanda keberadaan Enriko, maka kami putuskan untuk menghentikan pencarian. Seluruh relawan yang terlibat sudah kami tarik," ujar Koordinator Lapangan Relawan Kabupaten Magelang, Irianto Purwadi, Sabtu (19/4/2014).
Selain tidak ada lagi petunjuk keberadaan Enriko, lanjut Irianto, hal ini dikarenakan kondisi fisik para relawan yang mulai kelelahan. Serta logistik yang tidak lagi mencukupi.
Irianto menyebutkan, setidaknya 30 personil dari berbagai kelompok relawan telah terlibat melakukan upaya pencarian di sepanjang aliran sungai Progo Kabupaten Magelang. Mereka bergabung dengan tim dari Basarnas Semarang, tim SAR Kabupaten Magelang dan Temanggung, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), dan sejumlah warga.
Beberapa titik yang menjadi fokus pencarian, antara lain, di bawah jembatan Sigug dan Brojonalan, Kecamatan Borobudur, dan Jembatan Bligo, Kecamatan Ngluwar yang dikoordinatori oleh tim relawan dari Yogyakarta.
"Kami sudah melakukan upaya pencarian, antara lain dengan pemantauan sepanjang aliran sungai Progo, penyisiran, hingga penyelaman," ujar Irianto atau yang akrab dipanggil Mbah Jliteng itu.
Irianto mengaku, selama pencarian, relawan harus menghadapi banyak kendala seperti kondisi arus sungai yang banjir, serta cuaca buruk. Kendala lainnya, kata Irianto, kurangnya perhatian dari (BPBD) Kabupaten Magelang.
Meskipun pihaknya mengakui ada bantuan berupa pengadaan perahu karet dari BPBD, namun mereka masih harus melalui prosedur yang dianggap menyulitkan.
Sebelumnya diberitakan, Enriko mahasiswa Akper Ngesti Waluyo Parakan Kabupaten Temanggung dilaporkan hanyut terseret banjir sungai Galeh Parakan, saat memancing ikan pada Sabtu (12/4/2014) lalu. Korban bersama dua temannya, Arnaldo (19) asal Lampung dan Dimas (20) asal Lumajang, Jawa Timur. Namun Arnaldo dan Dimas berhasil menyelamatkan diri setelah berenang ke tepi sungai.
Ratusan personil pencari telah berupaya maksimal mencari korban mulai dari lokasi kejadian sampai diperluas hingga sungai Progo di Kabupaten Magelang yang berjarak sekira 40 – 45 kilometer. "Selanjutnya kita tunggu informasi dari warga jika ada yang melihat keberadaan jenazah Enriko," ucap Irianro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.