Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Suami Istri di Batununggal

Kompas.com - 18/04/2014, 16:45 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Mashudi mengatakan, pembunuhan pasangan suami istri, Didi Harsoadi (59) dan Anita Anggrainy (51) di Batununggal sudah terencana. Para pelaku berkumpul terlebih dahulu di sebuah hotel di Cijagra, Bandung, dua hari sebelum eksekusi.

"Jadi mereka (para pelaku) telah merencanakan pembunuhan. Dua hari sebelum eksekusi mereka berkumpul di sebuah hotel. Pembunuhan dilakukan pada Kamis, tanggal 10 April, setelah pemilu, sekitar pukul 12.30 WIB," kata Mashudi di Bandung.

Sementara itu, Juniyus Alif Frescly, kuasa hukum empat tersangka pembunuhan, menjelaskan kronologi pembunuhan terhadap suami istri di rumah mewah tersebut. Empat pelaku, di antaranya Raga (25) (otak pembunuhan), Tengku, Udin Botak dan Epong ramai-ramai mendatangi lokasi. Raga yang pura-pura bertamu membicarakan masalah utang piutang dan penjualan rumah kepada kedua korban.

"Raga bertamu ke rumah pasangan suami istri itu. Raga bilang mau membicarakan masalah rumah yang mau dijual si suami istri. Raga memperkenalkan Udin dan Epong sebagai tukang ukur luas lahan bangunan," kata Juniyus, di Bandung, Jumat (18/4/2014).

Juniyus mengaku ceritanya itu sesuai pengakuan dari ketiga kliennya. Juniyus melanjutkan, posisi ruang tamu ada di lantai 2. Raga dan dua eksekutor itu dipersilakan naik ke atas. Sementara, Weda menunggu di bawah dan Tengku diam di dalam mobil.

Setelah dipersilakan duduk, mereka basa-basi dengan Didi. Posisi Anita ada di bawah sedang membuatkan air minum untuk tamu. Tak lama kemudian, dua eksekutor itu pura-pura mengukur luas lahan rumah dengan meteran. Suasana, saat itu, masih biasa-biasa saja. Di antara mereka sedikit mengobrol dan basa-basi.

Tiba-tiba, Udin Botak memukul muka Didi hingga terjatuh. Epong membantu dengan mengeluarkan alat kejut listrik. "Korban yang pria langsung disetrum dengan alat kejut di bagian leher. Setelah itu, ditusuk dengan pisau belati," kata Juniyus. Jumat.

Anita yang berada di lantai bawah membuat minuman, mendengar suara gaduh di lantai atas. Dia pun bertanya ada kejadian apa. Salah satu pelaku, Udin menjawabnya sedang memperbaiki meja.

Lalu, saat tiba di lantai atas, Anita langsung dipukul oleh Epong di bagian mukanya hingga terjatuh. Dalam keadaan tergeletak, Anita kemudian disetrum oleh alat kejut listrik di bagian lehernya oleh Udin.

"Setelah dipukul, korban wanita terjatuh, lalu disetrum di bagian leher, setelah itu ditusuk. Kedua korban dibunuh tanpa melakukan perlawanan," kata Juniyus.

Setelah dieksekusi, kedua jasad suami istri itu dibungkus oleh Tengku pakai sprei. Kemudian keduanya dimasukkan ke bagian belakang mobil Grand Livina warna silver bernomor polisi D 68 PD milik korban.

Setelah membunuh, pelaku masih berada di TKP hingga 4 jam. Lalu sore harinya, kelima pelaku berangkat ke Pandeglang, Banten.

"Pembuangan mayat ke Pandeglang, Banten, memang sudah direncanakan," katanya.

Pelaku tiba di Pandeglang, Banten pada malam hari. Mereka langsung membuang mayat Didi dan Anita di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com