Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT BSS: Kebun Sawit Tak Mengancam Habitat Orangutan

Kompas.com - 18/04/2014, 16:07 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com – Perusahaan Berau Sawit Sejahtera (BSS) membantah tudingan relawan Centre for Orangutan Protection (COP), yang mengatakan, aktivitas perkebunan sawit milik PT BSS mengancam habitat 750 ekor orangutan di Hutan Lindung Wehea.

Bantahan itu disampikan Petrus Tedjasukmana, pejabat Humas PT BSS. Menurut Petrus, semua tuduhan yang disampaikan COP dalam aksi kampanye di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) itu tidak benar. Sebab, kata dia, PT BSS merupakan perusahaan yang berkomitmen penuh dengan peraturan dan undang-undang, terutama soal menjaga kelestarian satwa liar yang berada dekat dengan area perkebunan sawit PT BSS.

“Semua tuduhan COP itu tidak benar. Saya pastikan, perusahaan dan lahan sawit kami tidak mengancam habitat 750 orangutan di sana,” tandasnya, Jumat (18/4/2014).

Dijelaskan Petrus, selama ini, PT BSS telah melaksanakan pembangunan dan operasional perkebunan kelapa sawit sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, PT BSS telah menetapkan areal konservasi di wilayah kerjanya seluas 1.495 hektar.

PT BSS juga melalui PT GSJ yang masih satu grup telah melakukan kerja sama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kaltim tentang penyelamatan orangutan Kalimantan di areal kerja.

“Jadi semua yang dituduhkan COP itu tidak benar. Kami memberi 1.495 hektar lahan konservasi untuk satwa liar, termasuk orangutan. Kami bahkan telah membentuk satgas penyelamatan orangutan di arel kerja. Lantas dari mana kami disebut sebagai pengancam habitat orangutan?” sebutnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, tim satgas penyelamatan orangutan telah secara rutin melakukan monitoring terhadap penyelamatan orangutan yang dilakukan perusahaan. Terakhir tim dari BKSDA melakukan monitoring dan evaluasi di perkebunan sawit PT BSS pada tanggal 26 Februari 2014 sampai 1 Maret 2014.

“Kami bantah semua laporan COP. Sejatinya PT BSS telah melakukan kewajiban sebagai salah satu perusahaan di Berau. Bahkan kami secara resmi menjawab tuduhan COP, kami tidak melakukan apa yang dilaporkan. Kami telah melakukan koordinasi dengan BKSDA Provinsi Kaltim untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya penyelamatan orangutan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com