“Sejujurnya, saya sangat sedih melihat suara PKB yang hanya 9,2 persen. Kok bisa? Katanya, warga NU kembali ke rumah, pertanyaannya, kok, hanya 9,2 persen?” kata Kiai Ubaid dalam Dialog Kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/4/2014).
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren al-Itqon Pedurungan ini, suara yang hanya 9,2 persen tidak bisa menjadi kebanggaan. Suara itu, kata dia, jauh lebih kecil dibandingkan jumlah kader-kader NU di Indonesia.
Di Jawa Tengah, struktur NU terdiri dari 35 cabang dan 1 cabang Istimewa. Tiap cabang mempunyai puluhan anak cabang dan ratusan ranting di tingkat pedesaan. Semestinya, kata Ubaid, suara yang bisa diraup PKB akan sangat tinggi.
Untuk itu, Ubaid mengkritik analisis para pengamat yang mengatakan capaian suara PKB adalah indikasi kembalinya suara orang NU. “Kita jangan bangga, dan kita masih banyak perjuangan yang harus dilakukan,” ujar dia.
Meski melonjak hingga berkisar 9,2 persen, suara PKB diprediksi sudah bisa masuk dalam lima besar parpol 2014. Berdasarkan hitung cepat Kompas, misalnya, perkiraan suara PKB masuk deretan lima besar di bawah PDI-P, Golkar, Gerindra, dan Partai Demokrat. (K93-14)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.