Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Batununggal Diduga Terkait Jual Beli Rumah

Kompas.com - 17/04/2014, 06:07 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Motif pembunuhan pasangan suami istri Didi Harsoadi (59) dan Anita Anggraeni (51) diduga terkait rencana pasangan ini menjual rumah. Dugaan lain, ada faktor sakit hati dari para pelaku.

"Modusnya utang piutang soal penjualan sebuah rumah," kata Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi, kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/4/2014) malam. Dia pun menduga di antara pelaku ada kemungkinan merasa sakit hati kepada kedua korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasangan ini sempat berencana menjual rumah yang kemudian diduga menjadi lokasi pembunuhan, di Jalan Batu Indah Raya No 46A, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Bandung, Jawa Barat.

"Rencananya rumah ini mau dijual. Harganya Rp 3,5 miliar," tutur salah satu keponakan korban, R Ivan Budiman, Senin (14/4/2014). Dia mengaku tidak tahu siapa calon pembeli rumah itu, tetapi dia mengatakan Didi dan Anita pernah meminjamkan sertifikat rumah kepada calon pembeli untuk digadaikan di bank. "Tapi (rencana gadai itu) tak disetujui bank," ujar dia.

Karena tak mendapat persetujuan bank, Didi dan Anita pun meminta kembali sertifikat rumah mereka. Namun, beberapa waktu kemudian orang yang sama berusaha meminjam lagi sertifikat itu, bahkan membujuk dengan uang muka Rp 4 juta karena Didi dan Anita tak mau lagi meminjamkan dokumen itu. Menurut Ivan, bujukan uang muka itu pun disertai syarat Didi dan Anita meninggalkan rumah mereka. 

Kakak Anita, Deni Ernawan (60), menambahkan, sekitar dua bulan sebelum pembunuhan ini ada empat orang mendatangi Didi dan Anita di rumah. "Sebelumnya, saya bilang ke adik saya, hati-hati dengan orang itu (yang diduga pelaku)," kata dia tanpa menyebut orang yang mana yang dia minta adiknya berhati-hati.

Ketua RT 05 RW 03, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Usdi Suryana (62), mengaku melihat suami istri ini terakhir kali saat memberikan suara dalam Pemilu Legislatif 2014, Rabu (9/4/2014). "Saya melihat terakhir pas pemilu, keduanya baik-baik saja. Kejadian ini di luar dugaan. Almarhum tidak ada masalah dengan warga," kata dia, Senin.

Sementara itu, Harun, petugas keamanan kompleks tersebut, mengatakan, terakhir kali melihat Didi dan Anita pada Kamis (10/4/2014) sekitar pukul 02.00 WIB. "Bapaknya lagi (memberi) makan kucing," ujar dia.

Hilangnya Didi dan Anita diketahui putri tunggalnya, Anggiane (27), pada Kamis malam. Pada malam itu, Anggi kehilangan kontak. Diduga, para pelaku membunuh kedua korban pada rentang waktu antara Kamis dini hari hingga Kamis malam.

Pada Jumat (11/4/2014), Anggiane melaporkan kehilangan itu ke polisi. Lalu, Minggu (13/4/2014), Anggiane mendatangi rumah orangtuanya itu bersama polisi. Pintu rumah terkunci saat itu, tetapi gerbang terbuka.

Memakai jasa tukang kunci, pintu dapat dibuka dan didapatkan jejak darah di rumah. Mobil Nissan Grand Livina silver bernomor polisi D 68 PD juga hilang. Selain itu, emas, BPKB mobil, STNK, serta sertifikat tanah hilang pula.

Pada Jumat (11/4/2014) Polda Jawa Barat mendapatkan informasi tentang penemuan dua mayat di hutan di Pandeglang, Banten.  Pada Minggu (13/4/2014), keluarga Didi dan Anita mengonfirmasi bahwa temuan mayat di hutan tersebut adalah pasangan yang hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com