Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Setuju Hotel Sediakan Kotak Khusus Kondom Bekas

Kompas.com - 16/04/2014, 19:22 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Semarang, Sumardi Darmadji menyatakan setuju dengan imbauan Bupati Semarang, Mundjirin agar pengelola hotel menyediakan kotak khusus untuk menampung limbah kondom bekas.

Pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar pertemuan dengan para pengelola hotel se-Kabupaten Semarang untuk membahas masalah tersebut.

"Rencana hari Selasa (22/4/2014) kami mengadakan koordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk penanganan masalah kondom itu. Memang, selama ini belum ada penanganan khusus," kata Sumardi dihubungi Rabu (16/4/2014) sore.

Sumardi mengaku kaget sekaligus prihatin jika permasalahan limbah kondom bekas ini menimbulkan polemik di masyarakat seperti yang dikeluhkan para guru melalui Komisi Penanggulan AIDS (KPA).

Apapun keputusan pemerintah terkait penanganan limbah kondom bekas ini, Sumardi menyatakan PHRI akan mengikutinya.

"Memang betul jika itu merupkan sampah yang harus dikelola khusus, kita akan menindaklanjuti apa yang menjadi keputusan rapat dengan Disparta (Dinas Pariwisata) nanti. Efeknya memang banyak sekali jika sampah kondom itu dilihat anak-anak kecil," ungkapnya.

Lebih jauh, Sumardi mengatakan baru mengetahui ihwal belasan limbah kondom bekas yang tidak tertangani setiap bulannya di tiga lokasi hot spot di Kabupaten Semarang dari pemberitaan media. Ia mengakui selama ini belum ada penanganan khusus terhadap limbah salah satu alat kontrasepsi tersebut, khususnya di hotel-hotel di kawasan Bandungan.

"Saya sendiri baru mengetahui soal limbah kondom itu dari surat kabar. Kalau itu memang sampah yang harus ditangani secara serius, nanti kita akan mengimbau ke teman-teman, supaya (sampah kondom) itu dikumpulkan seperti saran Pak Bupati, mungkin kerja sama dengan salah satu rumah sakit untuk menghancurkan sampah kondom itu," katanya.

Terkait angka yang dilansir KPA tentang volume limbah kondom bekas sebesar 6.000 lembar setiap bulannya, Sumardi menilai cukup masuk akal. Hal itu berdasarkan tingkat okupansi dan jumlah hotel di Bandungan yang saat ini mencapai 30 hotel.

"Saya tidak bisa bilang data itu benar atau salah. Tapi kalau dihitung 6.000 (kondom) dibagi 30 hari, maka per harinya mencapai 200 kondom. Katakanlah ada 30 hotel, ya mungkin jumlah itu masuk akal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com